KEK Singhasari Kantongi Investasi Rp2,3 Triliun Hingga Semester I-2025

JATIMPEDIA, Malang – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Kabupaten Malang, mencatatkan realisasi investasi senilai Rp2,3 triliun hingga semester I 2025.

Investasi tersebut turut menciptakan 895 lapangan kerja serta menampung 27 pelaku usaha.

“Capaian ini menegaskan daya tarik KEK Singhasari sebagai magnet investasi dengan fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan pemerintah,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengelola kawasan, hingga para investor, Rizal optimistis KEK Singhasari bakal menjadi ikon pengembangan ekonomi kreatif dan digital hub di Asia Tenggara.

Adapun seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah proyek di KEK Singhasari telah dilakukan pada Rabu (20/8). Pada kesempatan tersebut, dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan sejumlah fasilitas, antara lain boutique hotel, kafe dan co-working space, serta HelloMotion High School.

Baca Juga  Cari Aman Berkendara Motor di Dataran Tinggi Kota Batu

Rizal meyakini kombinasi antara pariwisata, pendidikan dan ekonomi kreatif itu akan menghadirkan nilai tambah yang besar tidak hanya bagi Kabupaten Malang dan Jawa Timur, tetapi Indonesia secara keseluruhan.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan pentingnya keberadaan KEK Singhasari dalam mendukung pembangunan daerah.

“Kami mewujudkan keberadaan KEK yang berdampak nyata di Jawa Timur sebagai gerbang baru Indonesia,” tegasnya.

Melalui peresmian tersebut, Pemerintah berkomitmen mendorong KEK Singhasari sebagai magnet investasi yang tak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, dan berdaya saing global.

 

Dengan strategi itu, KEK Singhasari diharapkan dapat menjadi contoh kawasan pariwisata berkelanjutan yang mampu menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Baca Juga  Siswa Jawa Timur Puncaki Perolehan Prestasi Nasional 2024 Capai 5.098 Medali

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Singhasari David Santoso mengungkapkan bahwa salah satu proyek utama yang tengah dibangun adalah Hotel Oura dengan konsep heritage berpadu kontemporer.

Selain itu, KEK Singhasari juga menghadirkan Nomora Nomade, hotel berbasis kendaraan pertama di Indonesia, yang mendukung aksesibilitas wisatawan menuju destinasi seperti Gunung Bromo.

Lebih jauh, selain pembangunan hotel, di kawasan tersebut juga akan dibangun Kafe Kalanusa sebagai ruang kreatif dan tempat berkumpul generasi muda. Kehadiran kafe ini sejalan dengan ekosistem pendidikan di KEK Singhasari, seperti King’s College London dan HelloMotion High School yang tengah dikembangkan.

David menerangkan sekolah kreatif itu dirancang menjadi wadah ekspresi anak-anak berbakat sekaligus pusat kegiatan edukatif, mulai dari pelatihan guru, sekolah inklusif, hingga program perfilman. Harapannya, sekolah ini tumbuh sebagai komunitas kreatif yang berdaya saing dan inklusif.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Ajak Ribuan Guru TK Muslimat NU Malang Terus Produktif Cerdaskan Generasi Bangsa

“Dengan menerapkan prinsip sustainable tourism, kawasan ini berupaya menjaga kelestarian budaya dan lingkungan sekaligus menciptakan kemakmuran bagi masyarakat. Karena itu, KEK Singhasari dirancang bukan hanya sebagai destinasi investasi, melainkan juga sebagai ekosistem yang bertumpu pada community, culture, dan creativity sebagai fondasi pembangunan,” jelasnya.

Senada, mantan Menteri Pariwisata RI periode 2014-2019 Arief Yahya yang turut hadir dalam acara itu menekankan pentingnya manfaat KEK bagi masyarakat sekitar.

Acara groundbreaking juga dirangkai dengan penandatanganan pendirian Yayasan Laboratorium Pariwisata Nusantara yang diharapkan memperkuat posisi KEK Singhasari sebagai pusat riset dan inovasi pariwisata nasional.

“KEK tidak akan berarti apa-apa jika tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Arief. (eka)