Kadinkes Ingatkan Kasus DBD di Jatim Mulai Naik

JATIMPEDIA, Surabaya – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono menyebut bahwa tren kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah setempat meningkat pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025.

Erwin di Surabaya, Sabtu, mengatakan tercatat pada Semester I tahun 2024 jumlah kasus DBD mencapai 21.959 kasus dan pada Semester II sebesar 7.537 kasus.

“Jadi sudah harus kita antisipasi kenaikan kasus DBD mulai akhir tahun 2024 sampai dengan awal tahun 2025. Kasus DBD ini menyerang di semua kelompok umur, dewasa hingga anak-anak dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” katanya.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk kembali memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD.

Dengan mengaktifkan kembali gerakan PSN, harapannya peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk memberantas DBD bisa ditingkatkan.

Baca Juga  Bupati Lamongan Terima Evaluasi SAKIP dari Menpan RB

Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.

Kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu pertama dengan menguras atau membersihkan tempat penampung air seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).

Sebagai informasi, vektor penyebab infeksi dengue adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana karakteristik perindukan telur – jentik – pupa aedes adalah di tempat bermuatan air yang dindingnya tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Jika TPA tidak memungkinkan dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida.

“Langkah ketiga adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Dan, Plus yang paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk,” ujarnya.

Baca Juga  Pj Gubernur Adhy : WTP Bukan Prestasi Tapi Kewajiban

Sementara untuk menghindari gigitan nyamuk bisa dengan memakai kelambu, anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menaburkan larvasida, dan memasang perangkap telur (ovitrap), perangkap jentik (larvitrap) dan perangkap nyamuk (mosquitotrap). Bahkan, bisa dengan mengolah tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, zodia dan lain sebagainya.

Selain Sosialisasi PSN 3M Plus, upaya lain yang juga populer di masyarakat adalah teknik fogging atau pengasapan. Fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang dilakukan saat terjadi penularan di suatu daerah.

Lebih lanjut Erwin juga mengingatkan bahwa fogging bukan merupakan langkah utama dalam memberantas nyamuk. Pelaksanaan fogging harus dilakukan sejalan dengan PSN secara rutin di suatu lingkungan guna hasil yang efektif dan maksimal.

Baca Juga  Pemprov Buka Seleksi CPNS 2.314 Formasi, Pj. Gubernur Adhy: Ini Terbesar Sepanjang Sejarah Jawa Timur

Dia menekankan bahwa upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan peran serta seluruh masyarakat yang juga berkolaborasi dengan RT/RW, TP-PKK hingga Karang Taruna untuk menggalakkan Gerakan PSN hingga ke rumah-rumah.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tanggal 24 Juni 2024 tentang Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus dan Kematian Akibat Penyakit Dengue (DBD).

Selain itu, Dinkes Jatim juga telah membuat Surat Edaran Nomor 400.7/16383/102.3/2024 ke Dinkes kabupaten/ kota tentang Kewaspadaan Penyakit Musim Hujan untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di wilayah Jawa Timur. (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *