Jawa Timur Siapkan 70 Ribu Ha Lahan Tebu Dukung Swasembada Gula
JATIMPEDIA, Surabaya – Untuk mendukung percepatan program ekstensifikasi lahan tebu nasional seluas 100.000 hektare, Jawa Timur menyiapkan 70.000 hektare.
Hal itu ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Strategis yang dipimpin Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama ajaran Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Direktur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian.
Langkah ini merupakan bagian dari program nasional menuju swasembada gula dan peningkatan ketahanan pangan nasional.
Seluruh pihak yang hadir menyepakati bahwa keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui sinergi kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN sektor gula, serta pemangku kepentingan di tingkat kabupaten dan kota.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyatakan komitmen penuh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung percepatan program ini. Ia menekankan pentingnya asas pemerataan, keadilan, serta keberpihakan terhadap petani tebu dalam implementasinya.
“Saya menyampaikan terima kasih atas inisiasi yang bisa memperkuat langkah kita menuju swasembada gula. Mudah-mudahan ini ketemu jalan. Ketika saya menyampaikan hal ini kepada Pak Menteri Pertanian di hadapan Pak Wapres, saya katakan, kalau hitung-hitungannya seperti ini, insyaAllah jadi. Tinggal bagaimana memastikan adanya fasilitasi dari pemerintah pada semester ini, dengan tetap mengedepankan asas keadilan dan pemerataan. Supaya petani bisa benar-benar merasakan dampak nyata dari kebijakan ini,” ujar Gubernur Khofifah.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menyambut positif dukungan konkret dari Pemprov Jawa Timur. Ia menilai kolaborasi lintas sektor sangat krusial untuk mewujudkan target dalam waktu yang relatif singkat.
“Malam ini kami bersyukur sekali. Ibu Gubernur, Bapak Wakil Gubernur, dan seluruh jajaran OPD memberikan support yang luar biasa. Dari total target 100.000 hektare, 70.000 hektare berada di Jawa Timur. Ini tentu membutuhkan sinergi nyata antara PT SGN, Ditjen Perkebunan, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten dan Kota. Kami optimis, dengan dukungan luar biasa ini, target ekstensifikasi bisa tercapai dalam lima bulan ke depan,” ungkap Mahmudi.
Rapat ini juga menjadi momentum awal pembentukan ekosistem budidaya tebu yang berkelanjutan di Indonesia. Selain membahas perluasan lahan, pertemuan tersebut turut mengupas kesiapan infrastruktur, pendanaan, penyediaan bibit unggul, serta penguatan kelembagaan petani guna menjamin produktivitas yang optimal.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan menegaskan bahwa Ditjenbun akan terus mengawal program ini secara teknis dan regulatif, agar pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, serta memberi manfaat maksimal bagi petani maupun industri gula nasional. (cin)