Jamaah Haji Diminta Patuhi Budaya di Arab Saudi
JATIMPEDIA, Makkah – Jamaah Haji Indonesia akan berada di Arab Saudi kurang lebih 41 hari. Selama tinggal di Tanah Suci, jamaah haji diimbau menghormati budaya setempat, baik dalam bermu’amalah atau pergaulan dan tata berpakaian.
“Dalam tata berpakaian, jamaah haji dilarang menggunakan pakaian yang membuka aurat atau yang melanggar kesopanan saat di dalam hotel seperti memakai daster atau celana pendek. Menjaga pergaulan (khususnya saat ihram) apalagi pergaulan lawan jenis dengan non muhrim,” kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Selasa (28/5).
“Hal penting lainnya adalah jangan bersendawa di sembarang tempat, sebab dalam budaya Arab Saudi, bersendawa adalah sesuatu yang jorok,” lanjut Widi.
Para jamaah haji juga harus mampu menjaga sikap kepada lawan jenis. Terutama kepada orang-orang yang tidak dikenal.
“Lalu, bersikap wajar terhadap lawan jenis, apalagi kepada orang yang tidak dikenal, agar tidak dianggap menggoda atau lainnya,” jelasnya.
Widi menyampaikan, ketentuan lain yang perlu mendapat atensi jamaah haji adalah mematuhi ketentuan atau larangan selama tinggal di hotel. Larangan tersebut di antaranya, jamaah tidak boleh memasak di dalam kamar dan tidak merokok di dalam hotel, dan menjemur pakaian di sembarang tempat.
“Jangan membuat jemuran di kamar dengan cara mengaitkan tali jemuran pada pemadam api (fire sprinkler di kamar). Bila perangkat fire sprinkler tersebut terlepas, maka akan memicu air keluar dan membasahi kamar,” ungkapnya.
Ketentuan dan larangan lainnya yang harus dipatuhi jamaah, tidak membuang puntung rokok sembarang. “Sisa bara di puntung rokok bisa memicu risiko besar yaitu kebakaran,” tegasnya.
“Selanjutnya, jamaah agar bijak dalam penggunaan air di hotel. Gunakan air secukupnya dan jangan lupa matikan keran air dengan rapat setelah tidak digunakan,” pungkas Widi. (cin)