Investasi Otomotif Nasional Tembus Rp174 Triliun, Serap Hampir 100 Ribu Tenaga Kerja
JATIMPEDIA, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa sektor otomotif nasional berhasil menggaet investasi senilai Rp174,31 triliun hingga saat ini. Selain itu, sektor ini juga menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 99.700 orang, mencakup industri kendaraan roda empat, roda tiga, dan sepeda motor.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, mengungkapkan bahwa ada 32 produsen kendaraan roda empat dengan total kapasitas produksi 2,35 juta unit per tahun dan menyerap 69.390 tenaga kerja.
Pada 2024, industri mobil mencatat produksi 1,19 juta unit, penjualan 865 ribu unit, dan ekspor CBU (completely built-up) 472 ribu unit. Sementara itu, pada kuartal I 2025, produksi mencapai 288 ribu unit, penjualan 205 ribu unit, dan ekspor 110 ribu unit, dengan impor sebesar 11 ribu unit.
Untuk segmen roda dua dan roda tiga, tercatat ada 73 pabrikan dengan kapasitas produksi hingga 10,72 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 30.310 orang. Pada 2024, sepeda motor diproduksi sebanyak 6,91 juta unit, penjualan 6,33 juta unit, dan ekspor CBU 572 ribu unit. Sementara pada kuartal pertama 2025, produksi mencapai 1,81 juta unit, penjualan 1,68 juta unit, dan ekspor 134 ribu unit.
Guna mendorong pertumbuhan industri otomotif, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif seperti pembebasan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah (DTP) hingga 15 persen, khususnya untuk percepatan adopsi kendaraan listrik. Mobil dan bus listrik dengan TKDN minimal 40% berhak mendapat insentif 10%, sementara bus listrik dengan TKDN antara 20–40% dapat insentif 5%. Kendaraan hybrid dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) juga memperoleh PPnBM DTP sebesar 3%.(raf)