Bisnis

Ini Strategi Bank Mandiri Hadapi Perang Dagang Global

JATIMPEDIA, Jakarta – Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi mengungkapkan berbagai strategi perseroan sebagai upaya menghadapi tensi ekonomi di tingkat global, utamanya antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Ia menyampaikan perseroan akan mengedepankan pertumbuhan yang fokus terhadap penyaluran pada sektor-sektor yang masuk ke kelompok hijau dan kuning.

“Artinya, memang masih cukup menarik dan moderat, prospektif dan resilien. Strategi ini memungkinkan kami menjaga kualitas aset secara sustain di tengah volatilitas pasar,” ujar Darmawan dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal I-2025 Bank Mandiri di Jakarta, Selasa.

Lanjutnya, perseroan juga terus mendukung penyaluran kredit ke sektor- sektor strategis yang mendukung program pemerintah dan mendorong nilai tambah terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga  BRI HR Muhammad Gelar Intimate lunch with BRI Prioritas

Adapun beberapa sektor yang menjadi fokus pertumbuhan, di antaranya perkebunan kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO), pengolahan, perdagangan, telekomunikasi dan jasa kesehatan.

Saat bersamaan, pihaknya terus memperkuat manajemen risiko dan memperdalam penggunaan inovasi digital demi mendukung penyaluran kredit yang lebih efektif dan berkelanjutan.

“Kami selalu mengedepankan apa yang sudah kami jadikan pedoman dalam penyaluran kredit yang merupakan satu disiplin Loan Portfolio Guidelines (LPG) berdasarkan sektor dan lokasi,” ujar Darmawan.

Dengan kombinasi antara fundamental solid, transformasi digital progresif, serta komitmen terhadap pengelolaan risiko yang disiplin, pihaknya meyakini perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat, serta berkontribusi mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun.

Baca Juga  Bupati Ipuk Harap KA Blambangan Ekspres Jakarta-Banyuwangi Gerakkan Ekonomi

Dalam kesempatan ini, Ia menilai fundamental ekonomi Indonesia solid di tengah masih berlangsungnya tensi ekonomi antara AS dengan China.

Menurut dia, perekonomian ekonomi nasional solid itu tercermin dari inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang memadai, serta adanya komitmen kebijakan dari pemerintah.

“Kami meyakini dengan koordinasi kebijakan yang diterapkan antara otoritas fiskal, moneter dan sektor keuangan, ketahanan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga dengan baik,” ujar Darmawan.

Pada kuartal I-2025, perseroan mencatatkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5 persen (yoy), yang didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun ritel.

Tercatat, kredit korporasi tumbuh sebesar 20 persen (yoy) atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun pada kuartal I-2025, sementara kredit komersial tumbuh 21,4 persen (yoy) atau sebesar Rp296 triliun pada kuartal I-2025.

Baca Juga  Berantas Perundungan di Sekolah, TPS gandeng Universitas PGRI Adi Buana

Kemudian, kredit kepada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada kuartal I-2025, yang mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan. (cin)