Industri Pakan De Heus Resmikan Pabrik di Pasuruan

Pasuruan, JP – Produsen pakan ternak ternama asal Belanda, De Heus membuka pabrik baru di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan. Peresmian pabrik baru seluas 5 hektar dengan kapasitas produksi sebesar 300.000 MT per tahun ini dilakukan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Selasa  (2/11).

President Director De Heus Indonesia, Kay De Vreese mengatakan, pabrik di Pasuruan merupakan pabrik ke-4 di Indonesia. Sebelumnya, De Heus sudah memiliki pabrik produksi di Bekasi, Bogor, dan Mojokerto.

Dengan merogoh investasi sebesar Rp 400 miliar, Kay bilang, pabrik di Pasuruan menjadi lokasi produksi pakan paling modern sekaligus berkelanjutan di Indonesia. Ke depan kapasitas pabrik ini akan terus ditingkatkan menjadi 50.000 MT per bulan.

“De Heus sendiri sudah berdiri sejak 100 tahun lalu dan saat ini telah memiliki pabrik di 25 negara di dunia. Pabrik kami di Bekasi adalah yang terbesar diantara pabrik De Heus di seluruh dunia dengan kapasitas produksi sebesar 55.000 MT per bulan,” kata Kay di sela peresmian pabrik De Heus di PIER, Pasuruan, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga  Telkomsel Hadirkan Layanan GraPARI Pertama di IKN

Pabrik di Bekasi, lanjut dia, adalah untuk produksi pakan ayam, pakan ikan dan udang serta benih udang, sementara pabrik di Bogor memproduksi pakan ayam, sedangkan pabrik di Mojokerto produksi pakan ayam dan pakan ikan. Nah, pabrik di Pasuruan ini akan memproduksi pakan ayam saja.

Produk pakan yang dihasilkan pabrik di Indonesia, sebut Kay, seluruhnya untuk memenuhi pasar dalam negeri. Khusus pabrik di Mojokerto dan Pasuruan, adalah untuk pasar di.kawasan Indonesia Timur.

“Potensi pasar di Indonesia sangat besar. Populasi penduduk Indonesia diproyeksikan meningkat menjadi 298 juta orang pada tahun 2030. Artinya, konsumsi protein diperkirakan akan meningkat secara siginifikan di masa depan. Nah, kami siap berkontribusi untuk membantu menjaga akses pangan yang aman dan sehat bagi populasi yang terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Kay didampingi Commercial Director De Heus Indonesia, Edi Wahyu Cahyono.

Baca Juga  Bank Indonesia Jember Gelar Festival Ekonomi Syariah 2022

Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2018, De Heus Indonesia telah melalui masa perkembangan yang dinamis. Industri berkomitmen untuk mempertahankan dan memperkuat kewirausahaan mandiri dan masa depan dalam peternakan dan budidaya perikanan.

Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, antara lain untuk manajemen petemakan, biosekuriti, kebersihan, keamanan pangan dan kesejahteraan hewan, pihaknya mendukung petemak mandiri, petani ikan dan udang di Indonesia untuk maju dalam profesionalisasi, peningkatan, dan profitabiltas.

“Dengan kehadiran kami di Indonesia, kami memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada bangsa. Pabrik modem ini menjadi salah satu kontribusi kami, dengan mesin-mesin dari Eropa, otomatisasi, dan juga sistem digital atay robotic technology,” ulas Kay.

Dalam kesempatan itu juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara De Heus dengan petani jagung melalui asosiasi yang mewakili 35.000 petani jagung, pemuda petani milenial (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia/HKTI), Kelompok Tani Sinar Tani (Probolinggo, Jawa Timur) dan Koperasi KTNA Mustika Tani Sejahtera (Blora, Jawa Tengah) untuk mengembangkan usahanya yang meliputi pengadaan, pemberdayaan, dan pengembangan.

Baca Juga  Stranas PK Fasilitasi Kolaborasi SIG dan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sampah

“Kami menggandeng para petani jagung untuk kebutuhan bahan baku. Ini adalah untuk keberlanjutan produksi. Sementara komponen bahan baku yang masih diimpor adalah tepung kedelai yang komposisinya sekitar 30 persen,” jelasnya.

Sementara itu Mentan Syahrul Yasin Limpo mengaku sangat mendukung ekspansi yang dilakukan De Heus, guna mendorong kemajuan pertanian dan pangan di Indonesia.

“Indonesia memiliki 273 juta penduduk. Mereka butuh makan, butuh kerja, dan kebutuhan lain. Langkah De Heus ini tepat, mengingat di tengah ancaman gelombang ekonomi yang belum stabil, Indonesia tetap survive, salah satunya ditopang sektor pertanian,” jelasnya.

Dia berharap De Heus akan terus berkibar dan berperan serta dalam sektor pertanian, pangan dan perekonomian di Tanah Air. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *