Industri Otomotif Indonesia 2024: Penurunan Target Penjualan dan Tantangan Tahun 2025
JATIMPEDIA, Jakarta – Tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi industri otomotif Indonesia, ditandai dengan revisi target penjualan mobil oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Awalnya ditargetkan 1,1 juta unit, angka ini dikoreksi menjadi 850 ribu unit karena tekanan pasar yang signifikan.
Penurunan penjualan mobil domestik disebut-sebut dipengaruhi oleh situasi politik dan melemahnya daya beli masyarakat. Hingga November 2024, penjualan mobil tercatat sebanyak 784.788 unit, turun 14,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (920.518 unit). Penjualan ritel juga mencatat penurunan 11,2 persen dari 908.473 unit menjadi 806.721 unit.
Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto, menyampaikan harapannya agar penjualan mobil hingga akhir tahun dapat mencapai angka revisi tersebut.
Pemain Utama dan Model Terlaris
Toyota memimpin pasar dengan penjualan 262.315 unit (33,4 persen pangsa pasar), didukung model seperti Avanza, Innova Zenix, dan Fortuner. Daihatsu dan Honda mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan penjualan masing-masing 149.975 unit (19,1 persen) dan 86.350 unit (11,0 persen).
Mobil bermesin 1.500 cc ke bawah tetap menjadi favorit masyarakat. Daihatsu mengandalkan Sigra dan Gran Max, sementara Honda populer dengan Brio dan HR-V. Mitsubishi dan Suzuki melengkapi lima besar dengan penjualan masing-masing 65.743 unit (8,4 persen) dan 60.087 unit (7,7 persen), didukung model seperti Xpander, Pajero Sport, Ertiga, dan Carry.
Prediksi Pasar Tahun 2025
GAIKINDO memproyeksikan tantangan akan terus berlanjut di tahun 2025. Gejolak ekonomi, regulasi pemerintah, dan kenaikan PPN menjadi 12 persen disebut sebagai faktor penghambat utama. Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen juga diperkirakan menambah tekanan bagi industri otomotif.
Ketua GAIKINDO Jongkie Sugiarto menyatakan pihaknya masih menunggu kepastian terkait penerapan kebijakan baru sebelum menentukan langkah lebih lanjut untuk tahun mendatang.
Dengan tantangan ini, industri otomotif Indonesia diharapkan dapat beradaptasi melalui inovasi dan strategi yang relevan untuk mempertahankan pertumbuhan.(raf)