Hingga Oktober 2022, Proyek Smelter Freeport Capai 45,5 Persen

Gresik, JP  – Progres pembangunan proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI)  hingga akhir Oktober 2022 lalu sudah mencapai 45,5 %. Sampai akhir 2022 ini PTFI menargetkan penyelesaian pekerjaan sekitar 50%.

Perkembangan proyek tersebut disampaikan Manager Smelter Project, Erika Silva kepada Kepala Kantor Pelayanan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya Paban (KPPBC-TMP) B Gresik, Wahjudi Adrijanto di Aula Bea Cukai Gresik, Kamis (10/11).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Bea Cukai Gresik,  dan Manager Tax PT Freeport Indonesia, Ludi Maula.

Erika mengungkapkan,  progres pembangungan fisik yang ditargetkan selesai 50% pada akhir taun 2022 dan hingga Oktober 2022 sudah mencapai 45.5%.

“Kami sampaikan juga terkait pelaksanaan expansi PT Smelting dalam proses bisnis makloon yang akan dimulai pada 01 Januari 2023,” jelas Erika.

Baca Juga  Bank Jatim Serahkan Santunan ke Keluarga Korban Kanjuruhan Rp 525 Juta

Selain itu,imbuh dia. PT Freeport juga mempunyai program kemasyarakatan untuk UMKM. Saat ini di Gresik sedang dalam tahap pengumpulan dan sortir data.

“Kami berharap PT Freeport di Gresik dapat bekerja sama dengan Bea Cukai terkait binaan UMKM melalui Tim Klinik Ekspor untuk mendukung IKU UMKM Orientasi Ekspor dengan adanya indirect exportir,” ujar Project Manager Smelter Freeport ini.

Dikatakan, pihaknya berterima kasih terhadap Bea Cukai Gresik atas pelayanannya sejauh ini yang sudah sangat baik dan berharap dapat sama atau lebih untuk tahun – tahun berikutnya.

“Dengan acara ini dapat terjalinnya tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dalam memberikan fasilitas pelayanan salah satunya kepada perusahaan yang memberikan dampak ekonomi ke masyarakat Indonesia,” kata Erika.

Baca Juga  Smelting Peduli Serahkan Renovasi Rumah Penyintas Tb di Gresik dan Lamongan

Di tempat yang sama, Kepala Bea Cukai Gresik Wahjudi Adrianto menyampaikan, terima kasih atas kehadirannya di Kantor Bea Cukai Gresik. Keberadaan Smelter PTFI diharapkan mampu menggerakkan perekonomian nasional, terutama di Kabupaten Gresik.

“Dengan demikian masyarakat di sekitar kawasan juga akan terdorong ekonominya dengan kehadiran industri smelter hingga memberikan manfaat positif,” ujar Wahjudi yang belum genap sebulan menjabat Kepala Bea Cukai Gresik. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *