Hingga Juni, Realisasi Penyaluran KUR Bank Mandiri Rp 19,33 Triliun
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank tersebut telah mencapai Rp19,33 triliun hingga akhir Juni 2024 atau sebesar 51,6 persen dari target KUR Bank Mandiri tahun 2024.
Menurut perseroan, nilai KUR tersebut disalurkan kepada lebih dari 122 ribu debitur di seluruh Indonesia.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Saptari melalui keterangannya di Jakarta, Senin
mengatakan, penyaluran KUR Bank Mandiri selalu difokuskan pada sektor-sektor usaha yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Saptari.
Saptari mengatakan, fokus utama penyaluran KUR Bank Mandiri adalah sektor produksi unggulan di masing-masing wilayah, seperti pertanian industri pengolahan atau jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerja sama strategis dengan nasabah turunan wholesale Bank Mandiri.
Perseroan mencatat, sektor pertanian merupakan sektor produksi dengan penyaluran tertinggi sepanjang tahun 2024 yaitu sebesar Rp5,65 triliun atau 29,24 persen dari total KUR Bank Mandiri.
Sementara sektor jasa produksi sebagai sektor produksi tertinggi selanjutnya, tercatat KUR yang disalurkan sebesar Rp4,12 triliun atau sekitar 21,34 persen dari total penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2024.
Bank Mandiri, kata Saptari, berkomitmen untuk mencapai target penyaluran KUR tahun 2024.
Hal ini dilakukan dengan strategi akuisisi berbasis ekosistem dengan pola closed loop sesuai strategi kewilayahan dengan mengoptimalkan kolaborasi menggarap value chain nasabah wholesale Bank Mandiri.
“Kami optimistis dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah yang selaras dengan komitmen Bank Mandiri untuk mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia lewat pengembangan ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi,” kata Saptari.
Bank Mandiri juga turut mendorong optimalisasi digital untuk memberikan percepatan layanan kepada calon debitur, mendorong daya saing UMKM dengan memberikan akses langsung UMKM ke ekosistem wholesale Bank Mandiri.
Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi transaksi keuangan untuk mendukung UMKM naik kelas melalui Livin Merchant dengan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran dan tanpa biaya langganan.
Aplikasi ini memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM.
Livin’ Merchant dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat discan oleh pembeli menggunakan rekening bank manapun maupun dompet digital (e-wallet) apapun.
Bank Mandiri juga terus memperluas akses pembiayaan melalui program referral yang diikuti edukasi layanan dan transaksi keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang terdapat di ekosistem bisnis pelaku UMKM. (raf)