Hingga Agustus 2022, Target Agro Solution dan Makmur Petrokimia Gresik Sudah Terealisasi 78 Persen

Gresik, JP – Petrokimia Gresik menjadi anggota holding Pupuk Indonesia yang mendapat target besar dalam realisasi Agro Solution dan Makmur. Hingga tahun 2022, target Petrokimia Gresik meningkat menjadi 85.000 Ha.

Sedangkan realisasi hingga Agustus 2022 sudah mencapai 66.694 Ha atau 78 persen dari target dan telah melibatkan lebih dari 30 ribu petani

“Kami optimistis bisa terlampaui lebih target ini pada akhir 2022 nanti, sehingga semakin banyak petani yang sejahtera melalui program ini,” kata Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo.

Adapun peningkatan pendapatan dirasakan petani melalui program ini terbilang tinggi, berkisar antara 15 persen hingga hampir 30 persen setiap musimnya.

Baca Juga  Satgas Bencana BUMN Salurkan 1.000 Paket Sembako ke Blitar dan Trenggalek

Petani tanaman pangan, dari sebelumnya hanya memperoleh pendapatan Rp 25.225.070 /Ha, melalui program ini bertambah 26 persen menjadi Rp31.676.151/Ha. Begitu juga petani perkebunan, meningkat 28 persen dari Rp49.552.317/Ha menjadi Rp63.294.354/Ha. Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh petani hortikultura.

Dwi menambahkan, pihaknya meneguhkan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Dimana pada tahun 2022 ini telah mendongkrak kesejahteraan 31.113 petani melalui program Agro Solution dan Makmur yang telah dijalankan oleh perusahaan.

Menurutnya, Petrokimia Gresik menjalankan program Agro Solution dimulai tahun 2021 di saat kondisi ekonomi Indonesia mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19, kemudian diperkuat dengan hadirnya program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) oleh Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Gelar PIMA Untuk Jurnalis Indonesia

“Baik Agro Solution maupun program Makmur, keduanya telah terbukti mampu menjadi katalis percepatan bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian,” ujar Dwi Satriyo.

Program kemitraan ini dihadirkan karena adanya banyak permasalahan petani di lapangan, diantaranya produktivitas rendah, kurangnya pendampingan, harga agro-input (pupuk, pestisida dan benih) tidak terjangkau, sulitnya akses ke lembaga keuangan, terbatasnya jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), harga jual hasil panen yang cenderung turun saat panen raya (tidak ada jaminan harga), serta belum terfasilitasinya petani dari risiko gagal panen dan infrastruktur yang terbatas.

Sementara Agro Solution merupakan program inisiasi Pupuk Indonesia yang berupaya menciptakan ekosistem pertanian secara komprehensif, baik on farm maupun off farm, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, kemudian jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker.

Baca Juga  Dukung Kemajuan UMKM, BankJatim Salurkan CSR Ke Pemkab Pamekasan

Perbedaan dengan Makmur, seluruh stakeholder yang terlibat adalah perusahaan BUMN, yaitu PTPN, Pupuk Indonesia, ID Food, Perhutani, Askrindo, Jasindo dan BRI. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *