Bisnis

Hindari Cuaca Ekstrem, Injourney Izinkan Maskapai Terbang Mulai Jam 3 Pagi

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan operasional bandara akan diperpanjang menjadi 24 jam. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi selama periode angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi juga memastikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario jika terjadi cuaca ekstrem dan mengakibatkan pesawat delay dalam waktu lama.

“Jadi kita punya skenario-skenario yang untuk mengantisipasi. Kita memang melihat, salah satu hal yang mungkin perlu kita antisipasi adalah faktor cuaca. Karena curah hujan cukup tinggi, dalam kondisi jumlah pesawat yang dioperasikan di Nataru ini kan juga terbatas. Jadi kita benar melakukan antisipasi,” kata Faik belum lama ini.

Baca Juga  Indonesia AirAsia Kerahkan 25 Pesawat Layani Penerbangan Nataru

Dengan beroperasinya bandara selama 24 jam, Faik menjelaskan bahwa seluruh persoalan terkait cuaca ekstrem hingga mengakibatkan delay dapat selesai pada hari yang sama.

“Penumpang yang tadinya harus berangkat tidak bisa berangkat, kita upayakan persoalan hari itu, delay hari itu, diselesaikan hari itu. Jangan berdampak ke hari berikutnya. Karena hari berikutnya penumpang juga sudah penuh,” ungkap Faik.

“Jadi kami mempersilakan Airline untuk memanfaatkan bandara 24 jam. Misalnya hari ini harus terangkut. Pokoknya gimana caranya hari ini sudah selesai semua. Jadi besok pagi sudah selesai, tidak ada lagi yang dari hari sebelumnya,” sambungnya.

Bahkan, Faik mempersilakan maskapai untuk memanfaatkan waktu operasional bandara selama 24 jam. Salah satunya dengan mempersilakan maskapai terbang pada pukul 3 pagi.

Baca Juga  Siantar Top Optimis Kinerja di 2025 Tumbuh Dua Digit

Asal kemudian, keterlambatan pemberangkatan pesawat tidak ditunda ke hari berikutnya. Meski begitu, Faik mewanti-wanti seluruh maskapai agar tetap mengutamakan safety atau keselamatan dan security atau keamanan dalam melayani para penumpang.

“Bandara menyiapkan 24 jam. Jadi kalau mau terbang jam 3 pagi, silahkan. Kalau dulu kan nggak bisa nih, bandara sudah tutup. Kalau mau terbang tunggu besok pagi. Padahal besok pagi juga ada penumpang yang sudah mau berangkat. Nah kalau sekarang kita siapkan bandara. Kalau perlu jam 3, jam 4 enggak apa-apa. Yang penting terbang. Kita upayakan seperti itu,” pungkasnya. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *