Serba Serbi

Empat Pasar Tradisional Kota Malang Akan Ramaikan Festival Pasar

JATIMPEDIA, Malang – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menyelenggarakan Festival Jajan Pasar sebagai bagian dari peringatan HUT Kota Malang. Kegiatan ini berlangsung hingga 30 April 2025 di empat pasar tradisional, yakni Pasar Klojen, Tawangmangu, Oro-Oro Dowo, dan Sawojajar.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Sri Eko Yuliadi, mengatakan festival ini bertujuan mengangkat kembali popularitas kuliner tradisional yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan pasar rakyat.

“Sebenarnya jajan pasar itu sudah eksis di pasar-pasar tradisional. Melalui festival ini, kita buat lebih meriah, lebih viral, supaya makin dikenal masyarakat,” ujarnya, Jumat (25/5/2025)

Sebanyak 111 pedagang jajan pasar turut meramaikan festival ini. Mereka merupakan pedagang yang memang sudah biasa berjualan di empat pasar tersebut.

Baca Juga  Wabup Alif Apresiasi Pemudik Yang Daftar Mudik Gratis di Kantor Dishub

“Bukan pedagang baru, mereka memang ada di sini. Kita hanya kemas lebih menarik dan terkoordinasi,” jelasnya.

Festival yang digelar setiap akhir pekan ini diproyeksikan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Eko menyebut potensi nilai transaksi cukup menjanjikan.

“Kalau satu pedagang bisa transaksi Rp1 juta sampai Rp2 juta per hari, tinggal dikalikan jumlah pedagang dan hari pelaksanaan. Potensinya bisa ratusan juta rupiah,” ungkapnya.

Menanggapi harga jajanan yang dinilai tidak semurah biasanya, Eko menjelaskan bahwa kualitas dan rasa juga menentukan harga.

“Jajan pasar itu tetap murah, tapi kalau bahan dan rasanya ditingkatkan ya wajar kalau harganya ikut naik. Misalnya biasanya pakai tiga telur, sekarang lima, rasanya pasti beda,” katanya.

Baca Juga  Selama 2024, Produksi Beras Kota Pasuruan Naik 10,51 Persen

Eko berharap festival ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kalau jajanan pasar makin dikenal, pasti akan berdampak ke ekonomi masyarakat juga. Yang penting masyarakat tahu bahwa jajanan khas kita banyak dan layak untuk terus dilestarikan,” tutupnya. (eka)