Eco Enzym Desa Sumberwaru Kecamatan Wringinanom, Olah Limbah Domestik Jadi Cairan Sejuta Manfaat

JATIMPEDIA, Gresik – Siapa sangka limbah domestik hasil sisa masak sayuran dan buah-buahan yang ada di Desa Sumberwaru Kecamatan Wringinanom menjadi benda yang bernilai ekonomi. Bersama Pemerintah Desa Sumberwaru dan PT Smelting, ibu rumah tangga di desa ini menjadikan lombah mereka menjadi cairan bernama ecco enzym.

Kepala Desa Sumberwaru Wringinanom Moch Sohidin mengungkapkan, inovasi warganya mengolah limbah domestik ini setelah mendapat sosialisasi yang dilakukan Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) dan Smelting. Mereka mengedukasi warga memanfaatkan limbah dapur untuk eco enzym.

“Problem sampah rumah tangga bisa dikurangi, dan manfaat eco enzym untuk peternakan bisa dipakai warga sini, kebetulan banyak juga yang punya ternak sapi dan kambing,” katanya.

Dikatakan, kegiatan REEI Kabupaten Gresik bersama PT Smelting  di Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, berlangsung pada pertengahan 2022 silam. Saat itu kebetulan merebak wabah penyakit kuku mulut (PMK). Lantas warganya, terutama ibu rumah tangga belajar mengolah cairan eco enzym ini.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Buka Pendaftaran Distributor dengan Aplikasi Dimas

“Dan ternyata bermanfaat menjadi disinfeksi bagi sapi yang terancam penyakit kuku mulut saat itu. Beberapa peternak sapi di tempat kami juga memanfaatkan cairan eco enzym ini yang berhasil mengobati sapinya dari ancaman penyakit kuku mulut,” kata Kades Moch Sohidin.

Tatik Erawati, Relawan REEI Gresik menjabarkan, pembuatan eco enzym salah satu jalan untuk mengurangi sampah rumah tangga. Karena bahan-bahan untuk pembuatan eco enzym merupakan sisa bahan pangan atau makan rumah tangga. “Seperti kulit mangga, pisang, kulit pepaya dan sebagainya,” papar Tatik.

Bahan-bahan itu, lanjut tatik kemudian difermentasi dalam bak plastik berpenutup rapat dengan campuran air dan gula merah, paling sedikit 90 hari.

Penyimpanan harus diletakkan di tempat yang bersih dan teduh. Disarankan sebelah wadah diletakkan tanaman lidah mertua untuk menetralisir gas metana

Baca Juga  Peduli Gempa Cianjur, PT Smelting Kirim Bantuan ke Korban Bencana

“Jadi komposisinya, sisa buah dan sayuran 3 kilogram, gula merah atau molases 1 kilogram, dan air 10 liter, ditutup rapat agar tidak ada udara yang masuk,” kata Tatik.

Dikatakan, bahan limbah rumah tangga yang dipakai untuk membuat eco enzym harus dalam keadaan segar dan tidak busuk. “Disarankan lima jenis limbah organik dalam satu kali produksi,” imbuhnya.

Nah manfaat dari eco enzym ini menurut Tatik banyak sekali, mulai dari untuk detoksifikasi, cuci baju, obat luka, menghilangkan bau toilet, dapur dan garasi dan sebagainya.

Saat pemakaian, cairan eco enzym dilarutkan dalam air. Komposisi, satu botol air dalam tempat penyemprotan ditetesi satu tutup atau dua tutup botol eco enzym.

Baca Juga  PT Smelting Hadir di Pameran Trade Expo Indonesia 2022 di Indonesia Convention Center BSD, Banten

“Bisa juga untuk pencegahan penyakit ternak seperti PMK dan membantu penyembuhan,” urai Tatik.

Senior Staff General Affairs PT Smelting Rachmayani mengungkapkan, jika Smelting mendukung upaya yang dilakukan REEI, selain karena eco enzym punya manfaat yang luar biasa, pengguna limbah rumah tangga juga bisa mengurangi penumpukan sampah di TPA.

“Kami mensuport teman-teman komunitas eco enzym ini, bentuknya peralatan yabg dibutuhkan untuk produksinya, tentu ini sejalan dengan visi smelting dalam pelestarian lingkungan,” katanya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *