Dirut KAI Pantau Kesiapan Jajaran di Stasiun Malang
JATIMPEDIA, Malang – Antusiasme masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api di momen libur natal dan tahun baru cukup tinggi. Untuk itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo memantau angkutan nataru di Stasiun Malang, Selasa (31/12/2024).
“Kunjungan saya ke Malang dalam rangka melihat kesiapan angkutan nataru, dan setelah berjalan sampai dengan sekitar 12 hari kita melihat perkembangan apa yang terjadi,” kata Didiek saat ditemui di sela kunjungannya di Stasiun Malang.
Ia menjelaskan, total kuota penumpang KA di momen nataru sebanyak 3.572.000 penumpang, hingga saat ini tiket yang sudah terjual sebanyak 3.172.000 atau 88 persen.
“Ini masih tersisa 6 hari masa angkutan nataru hingga 5 Januari. Sebagai langkah pro aktif untuk menarik minat masyarakat menggunakan kereta, kami berikan diskon tiket angkutan nataru 30 persen,” tuturnya.
Ditanya soal penilaiannya usai melakukan inspeksi di Stasiun Malang, Didiek menilai bahwa kondisi sarana prasarana sudah baik. Namun ke depan KAI akan terus berinovasi agar pelayanan pada masyarakat semakin maksimal.
“Hasil inspeksi semuanya bagus, di stasiun baru juga sudah ada sky bridge, saya melihat potensi pengembangandi Malang, akan kita pikirkan terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ujarnya.
Usai kunjungan ke Stasiun Malang, Didiek juga meninjau lintas pohgajih- kesamben yang sempat mengalami gangguan perjalanan akibat longsor.
“Intinya kita siapkan segala sesuai selama angkutan nataru sejak 19 Desember sampai 5 januari 2025,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Didiek juga mengungkapkan bahwa mulai 1 Januari 2025, KAI akan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan jenis B35. Selama ini BBM yang digunakan untuk kereta api adalah B40.
“BBM diesel B35 ini berasal dari 60 persen fossil dan 40 persen sawit. Ini sebagai upaya kami menjadi kereta api sebagai transportasi yang lebih ramah lingkungan. Hanya saja konsekuensinya adalah perawatan mesin yang biasanya 6 bulan sekali menjadi 3 bulan supaya keandalan sarana tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dengan perubahan jenis BBM per 1 Januari 2025, Didiek memastikan hal ini tidak akan berpengaruh pada harga tiket kereta api.
“Harga BBM relatif sama, sehingga tidak berpengaruh pada tiket,” tandasnya. (sat)