Dirjen Bea Cukai Tertarik Sarung Tenun Produk Desa Devisa Wedani Binaan KPPBC Gresik

Gresik, JP – Dalam kunjungan kerjanya ke Kantor Pelayanan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC-TMP) Gresik, Dirjen Bea Cukai Askolani mengapresiasi langkah Bea Cukai Gresik dalam mendorong pelaku usaha UMKM meningkatkan potensi usahanya melalui Klinik Ekspor. Sehingga produk UMKM Gresik tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik, namun juga berorientasi ekspor.

“Secara keseluruhan Bea Cukai telah melakukan pembinaan terhadap 3.000 pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia. Ini sejalan dengan arahan Menteri Keuangan yang meminta jajaran Bea Cukai membantu meningkatkan kompetensi UMKM agar memiliki daya saing dan mampu menembus pasar ekspor. Dan yang dilakukan Bea Cukai Gresik sudah bagus. Terbukti beberapa UMKM di Gresiki sudah memiliki pasar di luar negeri setelah kami carikan buyer dan fasilitasi dalam mengurus dokumen ekspor melalui pelatihan,”jelas Askolani bersama Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Oza Olivia dan didampingi Kakanwil Bea Cukai Jatim 1, Tri Wikanto dan Kepala KPPBC-TMP B Gresik, Bier Budi Kismuljanto.

Baca Juga  Ramadhani Jabat Kepala Kantor Kelas I TPI Khusus Surabaya

Dikatakan, upaya lainnya yang dilakukan Bea Cukai adalah memberdayakan potensi produk desa bisa menembus pasar ekspor. Melalui program Desa Devisa, seperti yang dilakukan Bea Cukai Gresik dalam membantu perajin sarung tenun Desa Wedani mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia dan Timur Tengah.

“Ïni yang kami dorong kepada Bea Cukai lainnya agar melakukan pembinaan kepada UMKM dan potensi produk desa hingga mereka mampu memiliki pasar ekspor melalui program Klinik Ekspor dan Desa Devisa,”terang Dirjen Bea Cukai, Askolani.

Dirjen Bea Cukai Askolani bersama Staf Ahli Menkeu Oza Olivia melihat produk kerajinan UMKM di Kantor KPPBC-TMP B Gresik

Dalam kesempatan itu Askolani mengunjungi stand UMKM binaan Bea Cukai Gresik. Beberapa UMKM yang turut hadir dalan acara Sapa Pegawai bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Masing-masing Koperasi Kriya Giri Sejahtera (Produk Rotan), Sarung Tenun Wedani, Pakaian dan tas dari tenun Gresik.

Baca Juga  Presiden Prabowo Tandatangani PP Penghapusan Piutang Macet untuk UMKM di Tiga Sektor Penting

Selanjutnya dengan desainer Riris Grofir, Sarang Burung Walet dari Birdnestjoy, Mi bandeng dari Hokkytop, sambel bandeng dari El61. UMKM tersebut diberikan kesempatan untuk mendirikan stand dan memamerkan produk di Ruang Utama Kantor Bea Cukai Gresik.

Dalam kunjungan ke stand produk UMKM ini, Dirjen Askolani bersama Staf Ahli Menteri Keuangan Oza Olavia menyaksikan satu persatu produk unggulan UMKM dan juga melakukan dialog langsung dengan para pengusaha UMKM. Salah satunya adalah UMKM Birdnestjoy yang sudah melakukan ekspor produk ke Hongkong dan mendapat izin eksportir terdaftar sementara dari Kemendag.

Saat mengunjungi stand produk unggulan, Askolani membeli beberapa produk unggulan UMKM Gresik untuk dibawa ke Jakarta. Sebagai souvenir, rombongan Dirjen Bea Cukai dan Staf Ahli Menkeu menerima Kain Tenun Wedani dan Minuman Sarang Walet Birdnestjoy yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Gresik.

Baca Juga  KSSK Proyeksikan Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,2 persen

“Pekerjaan bea cukai sangat dinamis dan menarik. Tidak hanya berkaitan dengan rutinitas terkait pelayanan dan pengawasan, namun juga bagaimana bea cukai bisa memberdayakan UMKM. Pemberdayaan UMKM itu juga tidak hanya selesai pada prosedur ekspor, namun juga dituntaskan sampai dengan pencarian buyer sampai dengan ke luar negeri,” pungkas Askolani. (sat)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *