Bisnis

Digelontor Danantara Rp6,6 Triliun, Garuda Akan Borong 70 Pesawat Boeing 737 Max

JATIMPEDIA, Jakarta – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) tengah melakukan penjajakan dengan produsen pesawat terbang Boeing untuk pengadaan pesawat baru.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan, pihaknya berencana untuk membeli sekitar 50-70 unit pesawat baru untuk tipe Boeing 737 Max dan Boeing 787 untuk beberapa tahun kedepan.

Strategi ini seiring dengan suntikan modal Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebesar US$405 juta atau setara Rp6,6 triliun.

“Kita masih penjajakan untuk kemungkinan pembelian Pesawat Boeing, ada 50 sampai 70 pesawat, tipenya 737 max, ada 787. Ini makanya masih dalam pembicaraan,” ujarnya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Sebelumnya, BPI Danantara memberikan dukungan modal berupa shareholder loan senilai Rp6,65 triliun atau US$405 juta pada tahap awal. Total rencana pembiayaan Danantara ditargetkan tembus US$1 miliar atau setara Rp16,6 triliun yang akan dialokasikan secara bertahap.

Baca Juga  Mendag Apresiasi Pertamina Patra Niaga Terapkan Ketentuan BDKT LPG

COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria menjelaskan penambahan ekuitas pada tahap berikutnya akan mempertimbangkan terlebih dahulu kinerja Garuda pasca pemberian shareholder loan sebesar US$405 juta.

Jika menunjukkan perbaikan kinerja, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya hingga total US$1 miliar.

“Nanti akan ada lagi yang akan kita inject. Mungkin kalau kita lihat ekuitas bagus, pasti akan kita lakukan. Tapi kalau kita lihat misalnya ternyata ini tidak bagus, ya akan kita tutup. Tentu ini baru tahap 1, kemudian akan masuk lagi tahap kedua, dan selanjutnya,” ujarnya.

Dony menjelaskan bahwa suntikan modal ini akan digunakan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan awal ke Garuda Indonesia dengan total US$1 miliar.

Baca Juga  Indonesia Segera Ekspor 27 Ribu Ton Jagung Pertengahan Bulan Ini

Adapun kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).

Selanjutnya, dukungan pembiayaan tersebut akan diikuti oleh berbagai langkah yang berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan guna mendukung transformasi bisnis jangka panjang menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan.(raf)