Dealer Pertama Neta di Kelapa Gading Resmi Tutup, Penjualan Lesu di Tengah Persaingan Ketat EV
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Neta Auto Indonesia, produsen mobil listrik asal China, resmi menutup operasional dealer pertamanya yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada April 2025. Penutupan ini dilakukan secara permanen, meski dealer tersebut baru diresmikan pada November 2023 dan belum genap dua tahun beroperasi.
Dikutip dari Bisnis.com, dealer seluas 1.628 m² itu sebelumnya melayani penjualan, servis, dan suku cadang (3S). Namun, perusahaan mengambil langkah penyesuaian strategi yang dinilai perlu demi kelangsungan bisnis jangka panjang. Menurut pernyataan resmi, penutupan ini tidak memengaruhi komitmen Neta terhadap layanan purnajual dan kepuasan pelanggan di Indonesia.
Dari sisi global, kinerja Neta di negara asalnya juga tengah mengalami tekanan. Penjualan di China anjlok drastis—pada Januari 2025 turun hingga 98% secara tahunan, dan pada Februari hanya tercatat kurang dari 400 unit. Analis otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu, menilai bahwa Neta sebagai pemain baru masih kesulitan bersaing dengan nama-nama besar seperti BYD, Wuling, dan Chery yang punya daya saing kuat baik dari segi investasi, branding, maupun ragam produk.
Neta hanya memasarkan dua model di Indonesia, yakni Neta V-II dan Neta X, yang keduanya sudah dirakit secara lokal di pabrik PT Handal Indonesia Motor di Bekasi. Meski begitu, secara penjualan, performa Neta masih tertinggal jauh dari pesaingnya. Data Gaikindo mencatat, penjualan grosir (wholesales) Neta pada Januari–Maret 2025 mencapai 198 unit, sedangkan penjualan ke konsumen (ritel) hanya 155 unit.
Sebaliknya, merek seperti Denza (anak usaha BYD) mencatat lonjakan signifikan. Denza D9 bahkan menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia dengan penjualan 1.587 unit pada Maret 2025. Disusul BYD M6 dan Sealion 7, serta Chery J6 yang juga terus mengukuhkan dominasi mereka di pasar.
Gaikindo sendiri menyebut belum menerima laporan negatif dari pihak Neta mengenai operasional mereka di Indonesia. Menurut Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara, Neta masih menjalankan produksi lokal dan belum terlihat tanda-tanda penarikan investasi.
Menanggapi isu penutupan dealer, pihak Neta Indonesia melalui Brand PR & Digital Senior Manager, Frietz Frederick, menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis dan telah dikaji secara mendalam. Ia juga memastikan bahwa seluruh hak konsumen tetap dijamin—mulai dari garansi, layanan darurat, layanan rumah, hingga akses riwayat servis kendaraan.
Konsumen tetap dapat mengakses layanan purnajual melalui dealer Neta lain di Jakarta seperti Neta Puri, Neta Tebet (Arista), dan Neta Pluit.(raf)