Pemerintahan

Bupati Yes Targetkan Kabupaten Lamongan Tambah Luas Tanam Lahan 192 Ribu Hektar

JATIMPEDIA, Lamongan  – Pemerintah Kabupaten Lamongan,  melakukan pendampingan kepada para petani di wilayahnya saat memulai tanam padi musim kedua (MT II) sebagai upaya untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

Bupati Yuhronur Efendi usai mengikuti tanam padi bersama para petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Mantup, Lamongan, Rabu, mengatakan bahwa pemerintah pusat menargetkan Luas Tambah Tanam (LTT) di wilayahnya seluas 192.273 hektar.

“Alhamdulillah, MT II sudah dimulai di Lamongan. Semoga langkah ini dapat memenuhi target swasembada pangan nasional tahun ini,” katanya.

Dalam mengupayakan target LTT tersebut, lanjut Yuhronur, pemkab mengambil langkah untuk memanfaatkan 7.773 hektar lahan bera, tegal, dan kebun untuk pertanian.

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Komitmen Tingkatkan Kualitas Fasyankes

“Mengingat total lahan baku pertanian di daerah kami seluas 96.095,9 hektar,” katanya.

Ia menjelaskan, berbagai upaya juga telah dilakukan pada pemanfaatan lahan bera, seperti penyusunan jadwal tanam di tiap kecamatan, monitoring lapangan harian, hingga identifikasi ketersediaan benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan).

“Selain mengejar target, tujuan utama kami adalah mempertahankan predikat Lamongan sebagai lumbung pangan nasional,” jelasnya.

Yuhronur menambahkan, data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat menyebutkan bahwa luas tanam di wilayahnya hingga bulan Maret telah mencapai 15.043 hektar.

“Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kami optimistis dapat mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Program Luas Tambah Tanam (LTT) bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian guna mencapai swasembada pangan.

Baca Juga  Digitalisasi Pajak Kabupaten Lamongan Lampaui Target Penerimaan

Pemerintah mengupayakan agar para petani mampu untuk terus menanam padi dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan menambah jumlah masa panen.

Program tersebut juga memberikan manfaat kepada para petani dalam dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrim.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Yuhronur juga menghadiri panen padi MT I di Desa Kedungasri, Kecamatan Kembangbahu.

Dari lahan seluas 25 hektar yang dipanen, produktivitas padi di desa tersebut mencapai 7,53 ton per hektar, dengan harga jual gabah kering panen (GKP) di atas Rp6.500 per kilogram. (sat)