BULOG Kejar Pengadaan Beras Komersial 500 Ribu Ton

JATIMPEDIA, Jakarta – Panen raya usai,bukan berarti langkah Perum BULOG memperkuat stok beras dalam negeri usai. Kini, Badan Usaha Milik Negara Nasional (BUMN) logistik pangan tersebut mengejar Perum BULOG menargetkan pengadaan beras dalam negeri komersial sebesar 500 ribu ton di tahun 2024.

“Harga gabah petani sudah Rp 6.800 -Rp 7.000 per kilogram (kg).Tentunya sudah jauh diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) BULOG sekitar Rp 5.000 per kg,” ujar Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita di sela BULOG Fun Morning di Jakarta, Minggu (4/8/2024).

Sebagai informasi, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk pengadaan BULOG diatur melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah Dan Beras. Untuk harga GKP, di tingkat petani sebelumnya Rp 4.200/kg, naik menjadi Rp 5.000/kg. Lalu di tingkat penggilingan sebelumnya Rp 4.250/kg, naik menjadi Rp 5.100/kg. Sementara, harga GKG di penggilingan yang sebelumnya Rp 5.250/kg, naik menjadi Rp 6.200/kg.

Kenaikan harga gabah ini menandakan jumlah panen di daerah sentra produksi yang mulai terbatas. Sehingga ada potensi rebutan gabah di tingkat penggilingan padi untuk menjaga produktivitas mereka. “Penggilingan padi kan banyak di seluruh Indonesia ada 150.000, dan tentunya mereka mencari bahan baku buat mereka sustain,” terang Febby.

Baca Juga  Cadangan Beras Nasional Susut Tinggal Separo

Apabila hanya berpatokan dengan ketentuan HPP yang diatur Perbadan Nomor 6 Tahun 2023 tersebut, Febby mengakui, peluang membeli gabah/beras petani menipis. Namun, menurut  Febby, pihaknya dapat mensiasati melalui pengadaan beras dalam negeri komersial. “Preferensi masyarakat terhadap beras yang berkualitas meningkat.Jadi, bisa saja kita olah menjadi beras premium.Berapa besar peluang dilapangan yang ada, pasti kita beli (gabah petani red),” ujar Febby.

Febby menambahkan, hingga awal Agustus 2024, pengadaan beras dalam negeri melalui skema komersial sudah mencapai 350 ribu ton.Dia berharap hingga akhir tahun 2024 dapat mencapai 500 ribu ton. Salah satu strategi diantaranya kerjasama BULOG dengan Perkumpulan Penggilan Padi  dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) mencakup kemitraan on farm,pengolahan, pergudangan, penyaluran dan penjualan beras. BULOG, sebut Febby, juga berupaya memperluas jaringan distribusi dan pemasaran dengan peritel pemasaran.

Baca Juga  SPMT Tingkatkan Layanan Bongkar Muat Komoditas Pangan

Terkait realisasi pengadaan beras dalam negeri BULOG hingga 30 Juni telah mencapai 770,6 ribu ton. Capaian serapan beras dalam negeri di semester pertama cukup signifikan dibandingkan serapan setahun penuh di tahun 2023 sebesar 1,06 juta ton.

Sedianya, pengadaan beras HPP beras diperuntukan untuk pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Bapanas menugaskan BULOG menyalurkan CBP untuk mengerem gejolak harga beras di pasar yakni Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bencana alam serta bantuan sosial beras bagi 22 juta Keluarga Penerima Manfaat.

Merujuk dan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Juli 2024 mencapai 2,18 juta ton. Besarnya tonase panen dari petani menyusut drastis dibandingkan di bulan April dan Mei 2024. Ketika masih panen raya berlangsung, produksi beras April mencapai 5,31 juta ton dan Mei mencapai 3,61 juta ton.

Pada kesempatan sama, Febby mengungkapkan, pihaknya memperkenalkan Bella (BULOG Intelligent Asistant) sebagai satu-satunya hotline yang dapat dihubungi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan kebutuhan dari Badan Usaha Milik negara (BUMN) di bidang pangan itu. “Nama Bella dihadirkan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak bingung dan hanya perlu menghubungi satu nomor saja yaitu 08111967016,” ujar Febby.

Baca Juga  Jadi Lembaga Otonom, BULOG Diminta Fokus Urusi Pangan

Menurutnya, Bella tidak tidak hanya memberikan informasi seputar produk atau layanan, hotline ini juga menyediakan informasi mengenai transformasi, proses rekrutmen, serta operasional.

“Masyarakat juga dapat memberikan masukan, mengajukan komplain, atau menyampaikan apresiasi melalui layanan ini. Jadi tidak cuma jualan, tetapi juga tentang bagaimana transformasi BULOG, lalu juga tentang recruitment, tentang operasional BULOG, dan tentang apapun,” papar Febby.

Dijelaskannya, peluncuran Bella yang merupakan hotline pertama yang dimiliki BULOG adalah sebuah langkah penting BULOG memberikan pelayanan yang lebih baik dan terintegrasi. Dia berharap keberadaan Bella dapat meningkatkan keterbukaan dan interaksi dengan masyarakat, serta mendukung proses transformasi yang sedang berlangsung di perusahaan. “Sekarang BULOG itu terbuka karena kita sedang bertransformasi,” pungkas Febby. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *