Bulog dan TNI AD Salurkan 60.963 Ton Beras Bantuan di Jatim
JATIMPEDIA, Surabaya – Perum Bulog bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 60.963,4 ton di wilayah Jawa Timur dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dan menekan laju inflasi.
Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jatim Cory Trisilawaty di Surabaya, Kamis, mengatakan penyaluran ini merupakan penugasan resmi yang diberikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Bulog melalui Surat Tugas Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tertanggal 4 Juli 2025.
“Untuk Jawa Timur, alokasi penerima bantuan pangan (PBP) mencapai 3.048.170 jiwa, yang setara dengan 30.481,7 ton beras. Karena penyaluran dilakukan sekaligus untuk dua bulan, Juni dan Juli, maka total volume bantuan yang disalurkan mencapai 60.963,4 ton,” kata Cory di sela penyaluran serentak yang dilaksanakan di Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Kota Surabaya.
Ia menyampaikan bahwa hingga 23 Juli 2025, realisasi penyaluran bantuan pangan di Jatim telah mencapai 23.966 ton atau sekitar 40 persen dari total alokasi.
Sementara itu, di Kota Surabaya, jumlah penerima bantuan mencapai 42.315 jiwa, dengan pagu dua bulan mencapai 846,3 ton beras.
“Khusus untuk Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo, hari ini disalurkan bantuan untuk 56 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total kuantum 1,1 ton beras. Ini menjadi bagian penting dari upaya kami dalam menjangkau hingga level kelurahan,” ujar Cory.
Selain penyaluran bantuan pangan, Cory juga mengatakan Bulog mendapatkan tugas tambahan dari Bapanas sejak 8 Juli 2025 untuk menyalurkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Beras SPHP ini disalurkan melalui berbagai jalur, mulai dari pengecer di pasar rakyat, koperasi desa, hingga BUMN dan instansi pemerintah termasuk TNI dan Polri
“Program Gerakan Pangan Murah, beras SPHP dan bantuan pangan yang digagas melalui sinergi Bulog dan TNI adalah langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga, memperluas akses pangan, dan mendekatkan distribusi beras ke masyarakat,” ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Timur Joko Irianto menegaskan program ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi pemerintah pada triwulan kedua 2025.
Program ini menyasar langsung masyarakat dengan memberikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram per KPM setiap bulan.
“Bantuan ini berbasis pada data sosial ekonomi nasional dan diharapkan mampu memperkuat daya beli masyarakat. Di Sememi saja hari ini sebanyak 56 KPM menerima 1.120 kilogram beras, bukti bahwa bantuan ini benar-benar menjangkau masyarakat di akar rumput,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengendalikan inflasi, mengingat tren kenaikan harga beras baik medium maupun premium. Untuk Provinsi Jawa Timur, target penyaluran beras SPHP mencapai 173.689.467 kilogram hingga Desember 2025.
“Kami berharap masyarakat bisa mengakses beras dengan harga terjangkau dan berkualitas. Di Kelurahan Sememi, hari ini tersedia beras SPHP sebanyak 1,5 ton dengan harga Rp60.000 per 5 kilogram atau Rp12.500 per kilogram, serta komoditas lain seperti gula dan MinyaKita,” tambah Joko.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin melalui sambutan yang dibacakan oleh Kasdam Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, menekankan pentingnya peran TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut dia, ketahanan pangan merupakan bagian dari pertahanan negara yang perlu dijaga secara bersama.
“Kita menghadapi dinamika global dan nasional yang mempengaruhi distribusi dan ketersediaan bahan pokok. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menstabilkan pasokan dan harga dengan memberikan bantuan langsung, serta mendorong konsumsi beras lokal,” ujarnya. (eka)