BPR Jatim Dorong UMKM Tembus Pasar Global
JATIMPEDIA, Surabaya – PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendukung pelaku UMKM lokal Jawa Timur untuk dapat menembus ke pasar global melalui berbagai inisiatif termasuk memfasilitasi nasabah untuk melakukan ekspor produk.
“Bank UMKM memfasilitasi nasabah untuk melakukan ekspor produk lokal sehingga dapat meningkatkan daya saing dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” kata Pimpinan Sub Divisi Kredit Program Bank UMKM Andi Tri Laksono di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Andi mengatakan nasabah binaan yang memiliki potensi ekspor dibantu dengan mengikutkan mereka pada kegiatan misi dagang antarpulau dan luar negeri agar ada b2b (business to business) dengan pengusaha di negara maupun wilayah tertentu.
Bank UMKM turut memberikan pendampingan mengurus berbagai perizinan yang diperlukan untuk melakukan ekspor seperti NIB, IPAL-AMDAL, HO, SDA, dan IPRT sekaligus memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi produk UMKM.
Bank UMKM pun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk UMKM baik dari segi desain, kemasan, maupun standar produksi.
Langkah itu dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas nasabah binaan termasuk dengan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama dalam pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan.
Selain itu sebagai upaya mendukung ekspor nasabah binaanya, Bank UMKM menawarkan beberapa program pembiayaan unggulan dengan suku bunga yang lebih rendah dibanding bank konvensional lain.
Misalnya, Paket Kredit Petani Jawa Timur yaitu pinjaman perorangan hingga Rp50 juta sedangkan untuk kelompok tani atau koperasi pertanian bisa mendapatkan hingga Rp250 juta dengan suku bunga 6 persen per tahun.
Tak hanya itu, Andi menyebutkan, pihaknya juga memiliki program dana bergulir yang menawarkan plafon hingga Rp300 juta dengan suku bunga 4 persen per tahun.
Tawaran menarik lainnya dari bank yang diawasi oleh OJK ini adalah Prokesra yakni memberikan pinjaman hingga Rp25 juta dengan suku bunga flat 3 persen per tahun.
“Dana bergulir bisa untuk sektor umum dengan bunga murah 4 persen. Itu bisa jadi menarik untuk para UMKM agar bisa menambah perputaran modal atau menambah usaha supaya lebih bagus,” ujar Andi. (eka)