BPJS Ketenagakerjaan Cetak YOI 7,15% pada Semester I-2024

JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat realisasi imbal hasil investasi atau yield on investment (YOI) dalam kisaran tinggi sampai dengan semester I-2024, bahkan telah melampaui target sepanjang tahun.

Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan menyampaikan, realisasi YOI dari program Dana Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sebesar 7,15% di akhir semester I-2024.

“Lebih tinggi dibandingkan target (sepanjang 2024) yang ditetapkan sebesar 7%,” ungkap Edwin.

Edwin turut merinci realisasi YOI untuk masing-masing program yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan sampai paruh pertama tahun ini, sebagai berikut:

Program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 7,13%,

program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 7,19%,

Baca Juga  Freeport Diberi Relaksasi Ekspor Asalkan Penuhi Kewajiban Ini

program Jaminan Kematian (JKM) sebesar 7,48%,

program Jaminan Pensiun (JP) sebesar 7,11%, dan

program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar 7,17%.

“Atas pencapaian YOI di atas serta strategi yang telah kami lakukan, kami optimis dapat mencapai atau melampaui target tahun 2024 sebagaimana yang telah ditetapkan sebesar 7% untuk setiap program,” jelas Edwin.

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan juga telah menyampaikan target dana investasi senilai Rp 812,66 triliun pada tahun 2024 ini. Angka tersebut diharapkan tumbuh 14,62% year on year (yoy).

Jika ditilik lebih lanjut, target dana investasi BP Jamsostek sebesar Rp 812,66 triliun ini juga dipatok lebih tinggi dari proyeksi yang telah dicanangkan sebelumnya. Adapun dalam Peta Jalan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, target dana investasi yang dibidik pada 2024 mencapai Rp 781,81 triliun.

Baca Juga  Dukung Kemajuan UMKM, BankJatim Salurkan CSR Ke Pemkab Pamekasan

Untuk juga diketahui, BPJS Ketenagakerjaan mencanangkan dapat mengelola dana investasi mencapai Rp 1.000 triliun pada 2026 mendatang. Target ini akan dicapai seiring dengan upaya mendorong jumlah kepesertaan sebanyak 70 juta peserta atau mencakup 65% coverage rate pada tahun yang sama. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *