BI dan BKKBN Jatim Gelar Edukasi Keuangan Inklusif Keluarga

JATIMPEDIA, Surabaya – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) bersama-sama berpartisipasi menyejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi keluarga.

Hal tersebut terungkap dalam.gelaran Workshop Edukasi Keuangan Inklusif, Pelindungan Konsumen dan Pemasaran Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Kamis, (3/10/24).

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti, SE, MT. menuturkan, secara spesifik program pemberdayaan ekonomi keluarga yang dikembangkan BKKBN difokuskan pada keluarga akseptor dan akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

“UPPKA belum banyak dikenal terutama pemerintah daerah, sehingga kurang disentuh oleh stakeholder terkait, padahal UPPKA ini juga bagian dari masyarakat. Kelompok UPPKA harapannya bisa setara dengan UMKM mendapat sentuhan dan pembinaan, dan ini salah satu bentuk pengakuan bahwa UPPKA adalah bagian dari UMKM dengan peran serta Bank Indonesia dalam pembinaan kelompok UPPKA,” katanya, seperti dalam rilis yang diterima RRI Surabaya, Jumat (4/10/2024).

Baca Juga  BTN Turunkan Target Pertumbuhan Kredit 11 Persen

Menurutnya, potensi UPPKA sangat signifikan untuk menunjang perekonomian keluarga. Sedikitnya 3.600 Kelompok UPPKA ada di Jawa Timur.

“UPPKA ini bila kita berdayakan kekuatannya luar biasa untuk mendorong perekonomian keluarga. Saat ini jumlah UPPKA kita ada 36 ribu lebih di seluruh Indonesia dan 10 persennya ada di Jawa Timur. Paling tidak 1 desa/ kelurahan ada UPPKA jadi nanti akan ada 83.000 dari desa keluarahan di Indonesia,” ucapnya.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti, SE, MT (tengah) dalam acara Edukasi Keuangan Inklusif. (Foto: Tim Media BKKBN).

Sementara Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, Irene Heniwati, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi BI dan BKKBN dalam rangka memperkuat ekonomi keluarga dan pengembangan usaha yang dikelola perempuan.

Baca Juga  Susah Beralih dari 3G? Berikut Alasan yang Bisa Bantu Kamu Move-On ke 4G

“71 persen masyarakat yang tidak bisa akses keuangan karena tidak punya uang. Bagaimana keuangan inklusif masyarakat bisa mengakses produk layanan keuangan formal apabila tidak ada pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Irene menjelaskan, BI punya program EKI (Edukasi Keuangan Inklusif) yang berbasis kelompok subsisten kapasitas usaha, peningkatan literasi dan akses keuangan dan penguatan kelembangaan.

Program ini telah dikembangkan di 46 kantor perwakilan BI dari sabang sampai Merauke, menyasar masyarakat berpendapatan rendah dan penerima bansos.

Irene menyebut hal ini dimaksudkan agar masyarakat tersebut bisa mandiri melalui pengembangan usaha dan potensinya.

“Total kelompoknya 1.700-an, mayoritas masyarakat berpendapatan rendah dan penerima bansos. Ini sejalan dengan BKKBN bagaimana ingin meningkatkan ekonomi keluarga dan agar mandiri. Artinya, jangan sampai mereka hanya menerima bantuan, jangan hanya nunggu bansos tetapi supaya mereka bisa mengembangkan potensi usaha yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan atau memiliki penghasilan,” katanya.

Baca Juga  Evalube x Legend Riders Tour of Java Part 2 - 2024 Hadir di Surabaya

Kegiatan secara hybrid yang dilaksanakan di Hotel Sheraton Surabaya tersebut dihadiri sedikitnya 150 peserta, terdiri dari BPD AKU (Badan Pengurus Daerah Asosiasi Kelompok UPPKS), Ketua dan Kader Kelompok UPPKA, Pengelola Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Penyuluh KB dari 6 wilayah kab/ kota di Jawa Timur Sedangkan ratusan peserta lainnya mengikuti secara daring. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *