“Sebanyak 23.000 liter air bersih disalurkan menggunakan empat unit truk tangki,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief di kabupaten setempat, Selasa.

Menurut dia bantuan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga di dua wilayah terdampak, yaitu Desa Tigasan Kulon dan Desa Tigasan Wetan.

“Dari total bantuan tersebut, 17.000 liter air bersih dikirim ke Dusun Gonggo RT 01 dan 02 RW 01 Desa Tigasan Kulon. Wilayah itu dihuni oleh 141 Kepala Keluarga (KK) dengan total 447 jiwa,” katanya.

Baca Juga  Penataan Zona UMKM Gladser Probolinggo Raih Penghargaan dari BI

Sementara 6.000 liter air bersih lainnya didistribusikan ke Dusun Krajan RT 06 RW 01 Desa Tigasan Wetan yang memiliki 32 KK dengan jumlah 96 jiwa.

Ia menjelaskan distribusi air bersih dua desa di Kecamatan Leces itu dilakukan dengan menggunakan tiga unit truk tangki berkapasitas 6.000 liter dan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter.

“Krisis air bersih di kawasan tersebut merupakan dampak dari kemarau panjang yang terjadi sejak Juli 2025,” katanya.

Ia mengatakan BPBD menerima laporan dari masyarakat melalui kepala desa dan perangkat desa setempat mengenai kesulitan air bersih yang semakin parah dalam dua pekan terakhir.

“Tindakan cepat kami lakukan dengan mengerahkan TRC PB ke lapangan. Kami terus memantau situasi dan melakukan distribusi lanjutan apabila kondisi belum membaik dalam beberapa hari ke depan,” katanya.

Baca Juga  Menhub : Revitalisasi Lanud Halim Perdanakusuma Rampung

Oemar menjelaskan pendistribusian itu bukan yang pertama dan mungkin bukan yang terakhir karena jika krisis air masih berlanjut, maka BPBD siap mendistribusikan air bersih ke desa lain yang terdampak.

Ia mengimbau keterlibatan aktif warga dan pemerintah desa sangat membantu proses distribusi air bersih agar tepat sasaran. Ia mengapresiasi kolaborasi antara TRC PB BPBD dan perangkat desa yang berjalan baik.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan terus menjalin komunikasi dengan BPBD. Kami akan terus hadir untuk memastikan kebutuhan dasar seperti air bersih tetap terpenuhi,” katanya.

Menurut dia BPBD saat ini tengah memetakan daerah-daerah lain yang berpotensi mengalami krisis serupa. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk menentukan lokasi prioritas distribusi berikutnya.

Baca Juga  Mahasiswa KKN UINSA Bantu Rebranding UMKM Desa Sokaan Probolinggo

“Dengan adanya langkah sigap dari BPBD Kabupaten Probolinggo, kami mengharapkan masyarakat tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari meski dalam kondisi kemarau,” katanya. (sat)