Astra International Bukukan Laba Bersih Rp 34,06 Triliun Tahun 2024

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII), salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, mencatatkan kenaikan laba bersih yang tipis sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang diterbitkan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Februari 2025, laba bersih perseroan mencapai Rp34,05 triliun, naik sekitar 0,63% dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp33,83 triliun.

Meskipun pertumbuhan ini terbilang kecil, hasil tersebut menunjukkan ketahanan Astra di tengah tantangan ekonomi yang kompleks sepanjang tahun lalu.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan bersih Astra International tercatat sebesar Rp330,92 triliun pada 2024, meningkat 4,53% dari Rp316,56 triliun pada 2023. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh kontribusi berbagai segmen bisnis, dengan penjualan barang menyumbang Rp219,69 triliun (66,38%), jasa dan sewa sebesar Rp78,35 triliun (23,67%), serta jasa keuangan Rp32,87 triliun (9,93%). Namun, beban pokok pendapatan yang naik lebih tinggi, yakni 5,79% menjadi Rp257,36 triliun dari Rp243,25 triliun, turut menahan laju pertumbuhan laba bersih yang lebih signifikan. Alhasil, laba kotor perseroan hanya tumbuh 0,33%, mencapai Rp73,55 triliun dibandingkan Rp73,31 triliun pada tahun sebelumnya.

Baca Juga  Astra Internasional Kuasai 56 Persen Pangsa Pasar Otomotif di November 2024

Segmen otomotif, yang menjadi tulang punggung bisnis Astra, tetap memberikan kontribusi besar meskipun menghadapi dinamika pasar. Selain itu, sektor alat berat dan pertambangan juga menjadi penopang kinerja, sejalan dengan strategi perseroan untuk mempertahankan stabilitas di tengah fluktuasi ekonomi global dan domestik.

Meski laba bersih hanya naik tipis, capaian ini mencerminkan ketangguhan Astra dalam menghadapi tantangan seperti kenaikan biaya operasional dan tekanan daya beli konsumen.

Laba per saham juga tercatat meningkat sedikit dari Rp836 menjadi Rp841. Dari total laba bersih Rp34,05 triliun, Astra diketahui telah mengalokasikan sebagian besar untuk dividen dan investasi strategis dalam beberapa tahun terakhir, meskipun rincian dividen untuk tahun 2024 akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham mendatang.

Baca Juga  Sukses Pertahankan Kinerja Solid, BankJatim Raih Penghargaan The Asian Post Best Regional Champion 2024

Kinerja saham ASII di Bursa Efek Indonesia sendiri masih menunjukkan tantangan. Harga saham perseroan belum berhasil menembus level Rp5.000 dalam enam bulan terakhir, meskipun fundamental perusahaan tetap solid.

Pada pembukaan perdagangan Kamis, 6 Maret 2025, saham ASII dibuka pada harga Rp4920. Investor tampaknya masih menunggu katalis yang lebih kuat untuk mendorong apresiasi harga saham, seperti perbaikan sentimen ekonomi atau ekspansi bisnis yang lebih agresif. (raf)