Arumi : Personal Branding Anak Berawal dari Lingkungan Keluarga
JATIMPEDIA, Surabaya – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Elestianto Dardak didapuk sebagai keynote speaker dalam seminar bertajuk “Peran Penting Keluarga dalam Pembentukan Karakter dan Karir Anak” yang diselenggarakan oleh SMK Telkom Malang di Auditorium Malang Creative Center (MCC), Selasa (3/6).
Dalam paparannya, Arumi menekankan bahwa pembentukan karakter dan arah karir anak tidak bisa dilepaskan dari lingkungan keluarga, khususnya orang tua. Ia menyebut rumah sebagai sekolah pertama bagi anak, tempat mereka pertama kali belajar tentang nilai, etika, dan rasa percaya diri.
“Karakter anak dibentuk bukan hanya dari sekolah atau lingkungan luar, tetapi terutama dari rumah. Pola asuh yang positif dan dukungan emosional sejak dini akan membantu anak tumbuh dengan rasa percaya diri, empati, dan keberanian dalam menghadapi masa depan,” jelas Arumi.
Ia menambahkan, anak-anak yang merasa dicintai dan dihargai akan memiliki kesiapan lebih dalam meraih prestasi, baik secara akademik maupun sosial. Karena itu, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak merupakan fondasi yang tidak bisa ditawar.
“Saya percaya peran sekolah sangat penting, tapi tidak akan maksimal tanpa keterlibatan aktif dari orang tua. Pendidikan karakter adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Dalam sesi yang sama, Arumi juga mengangkat pentingnya personal branding sejak usia dini. Menurutnya, personal branding bukan sekadar pencitraan, melainkan konsistensi karakter yang tumbuh dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
“Anak-anak belajar dari contoh, bukan hanya dari nasihat. Kalau kita ingin anak kita berani tampil dan berkarya, kita sebagai orang tua juga harus menunjukkan keberanian yang sama. Personal branding anak dimulai dari rumah, dari apa yang mereka lihat dan rasakan setiap hari,” katanya.
Sebagai ibu dan perempuan yang aktif di ruang publik, Arumi turut berbagi pengalamannya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Ia menegaskan bahwa kualitas kehadiran orang tua jauh lebih penting daripada sekadar kuantitas waktu bersama.
“Keseimbangan bukan berarti membagi waktu secara sempurna, tapi memberi makna pada setiap waktu yang kita punya. Anak-anak saya tahu bahwa saya bekerja, tapi mereka juga tahu bahwa mereka adalah prioritas. Saya tidak sempurna, tapi saya hadir,” ungkapnya.
Menutup sesi, Arumi mengajak para orang tua untuk hadir secara utuh dalam proses tumbuh kembang anak-anak mereka.
“Peran kita bukan membentuk mereka menjadi versi kita, tapi mendampingi mereka menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Mari bangun karakter dan kepercayaan diri anak-anak sejak dini, agar mereka siap menyala di masa depan dengan jati diri yang kuat dan positif,” pungkasnya.
Seminar ini merupakan bagian dari komitmen SMK Telkom Malang untuk memperkuat kolaborasi antara pendidikan formal dan keluarga dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi dunia kerja.
Seminar ini menjadi forum strategis untuk memperkuat peran keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak di tengah pesatnya perkembangan dunia digital dan pendidikan modern.
Kegiatan ini diikuti oleh para pelajar SMK Telkom Malang kelas 10 dan 11, serta masyarakat dan para orang tua yang hadir secara antusias.(cin)