Aneka Kuliner Khas Gresik Ngumpul di Grisse Djadoel Gressmall
JATIMPEDIA, Gresik – Di tengah gempuran kuliner modern dan cepat saji, warisan rasa dari masa lampau masih punya tempat tersendiri di hati masyarakat. Sebagai bentuk upaya pelestarian budaya dan pengenalan kembali kuliner tradisional, Gressmall kembali menggandeng Yayasan Omah Dhuafa Gresik menggelar Pasar Djadoel Grisse 2025.
Event tahunan ini akan digelar selama empat hari, mulai 7 hingga 10 Agustus 2025 di Atrium Gressmall, dengan konsep yang makin matang dan meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai sajian khas tempo dulu kembali hadir untuk menggoyang lidah para pengunjung. Mulai dari sego karak, icak-icak cetot, petulo, bubur masin, gulai ubus, hingga aneka jajan pasar yang kini sudah jarang ditemukan.
Yang menarik, nuansa jadoel semakin kental berkat hadirnya 20 stand bambu bernuansa tradisional. Para pedagang mengenakan pakaian adat khas Gresik, lengkap dengan aksesori jaman dulu. Untuk bertransaksi, pengunjung tetap harus menukar uang tunai dengan koin kayu, nominal Rp5.000 dan Rp10.000, yang menjadi ciri khas Pasar Djadoel.
“Ini sudah tahun ketiga kami gelar Pasar Djadoel Grisse, dan alhamdulillah respons masyarakat selalu luar biasa. Tahun ini kami hadirkan lebih dari 30 varian kuliner tradisional, termasuk beberapa menu baru yang mulai langka,” ujar Erich Pramono Bangun, General Manager Gressmall, Rabu (6/8/2025).
Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas PMD Pemkab Gresik, Abu Hasan. Dalam sambutannya Abu Hasan menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Gressmall dan Omah Dhuafa dalam mengangkat potensi UMKM lokal.
“Ini bukan sekadar bazar makanan, tapi bentuk nyata pelestarian budaya kuliner. Anak muda perlu tahu kalau makanan khas Gresik itu tak kalah enak dengan kuliner kekinian,” ujar Kadis PMD.
Ia juga menambahkan bahwa event semacam ini penting untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil.
Sementara itu, Syaikhu Busiri, Founder Omah Dhuafa Gresik dan anggota DPRD Kabupaten Gresik, menegaskan bahwa gelaran ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Banyak menu yang kita hadirkan di sini hanya muncul saat momen tertentu atau bahkan hampir punah. Ini jadi momentum yang sangat baik untuk memperkenalkan kekayaan kuliner kita ke generasi muda,” ujarnya.
Menariknya, tahun ini PT Dharma Lautan Utama kembali menyatakan dukungannya. Direktur Utama PT Dharma Graha Utama, Erwin H. Poedjono, bahkan meminta agar beberapa pedagang bisa terus difasilitasi untuk berjualan secara gratis di area Foodcourt Sukorame Gressmall, sebagai bentuk dukungan nyata kepada pelaku UMKM.
Dengan harapan besar untuk terus menjaga eksistensi kuliner lokal, Pasar Djadoel Grisse 2025 diharapkan menjadi ikon tahunan yang bukan hanya dinikmati masyarakat Gresik, tapi juga wisatawan dari luar daerah. (ind)