Anak Muda Jagoan Digital Banyuwangi Dilatih Tren Pemograman Terkini

JATIMPEDIA, Banyuwangi – Program inkubasi digital anak-anak muda Banyuwangi yang rutin digelar sejak 2021 “Jagoan Digital Banyuwangi” kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi.

 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Rabu (11/9/2024), puluhan anak muda tersebut mendapat materi tren pemograman terkini.Kurikulum materi yang diberikan di Jagoan Digital, didesain komprehensif mulai dari pengenalan basic programming hingga pemanfaatan teknologi digital terkini.

 

“Kami ingin Jagoan Digital bisa menjangkau segmen yang lebih luas. Selain menjadi inkubasi bagi bisnis startup, juga memfasilitasi anak-anak muda Banyuwangi untuk memperdalam pemograman di bidang tekonologi digital,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

 

“Konsep ini setelah melihat perkembangan tren teknologi digital yang terus berkembang, seiring dengan beragamnya peluang yang bisa diambil,” tambah Ipuk.

Baca Juga  Pemkab Banyuwangi dan SBI Kerjasama Manfaatkan Sampah Sebagai Bahan Bakar

 

Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, menambahkan Jagoan Digital tahun ini para peserta tidak lagi atas nama tim melainkan individual. Banyak peserta yang berasal dari remote worker dan mereka yang bergelut pekerjaan terkait teknologi digital.   “Di awal diberikan basic untuk membangun mindset sebagai seorang IT, dan wawasan tentang teknologi artificial intelligent (AI) for engineer,” kata Dias.

 

Dalam Jagoan Digital ini diajarkan basic algoritma sebagai dasar kreatif berpikir bagi programmer, diajarkan pula UI/UX desain tentang bagaimana membangun kreatif desain dan layout dari sebuah aplikasi hingga menarik bagi user atau pengguna, selanjutnya materi tentang CSS dan HTML, dan yang terakhir diberikan materi tentang no code, yakni metode pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode secara manual.

Baca Juga  PT Smelting Ajak Pelajar Bersama-sama Lawan Hoaks

 

“Ini tren baru yang kita coba adaptasi dalam Jagoan Digital. Pemrograman no code berguna bagi bisnis start up, yang ingin mengembangkan aplikasi dengan cepat dan efisien tanpa memerlukan tim IT yang besar,” terang Dias.

 

Setelah mengikuti sesi offline, nantinya akan dipilih peserta lima terbaik yang akan mendapatkan hadiah insentif total 25 juta rupiah dan berhak mengikuti program internship untuk mendalami pemrogaman secara lebih mendalam. “Akan ada ahli yang secara khusus mendampingi mereka. Nantinya setelah lulus internship, peserta akan mendapatkan sertifikat BSSN, yang akan menjadi portofolio sebagai trainer maupun ketika bekerja di dunia professional,” tambah Dias. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *