Ada Bangkai Kapal Tenggelam, PLN UIT JBM Tegaskan Pasokan Listrik Pulau Bali Aman
JATIMPEDIA, Banyuwangi – Di dasar laut perairan Selat Bali terdapat aset PLN berupa Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) 150 kV sejumlah empat sirkuit yang menyalurkan tenaga listrik dari Pulau Jawa ke Pulau Bali.
SKLT 150 kV Jawa-Bali yang membentang dari Ketapang Banyuwangi hingga ke Gilimanuk Bali ini menyalurkan tenaga listrik dengan beban sekitar 280 MW, yang notabene merupakan 30% sumber pasokan energi listrik Pulau Bali.
Hadirnya bangkai kapal yang tenggelam di dasar laut tentu saja dapat menjadi ancaman terhadap keandalan penyaluran tenaga listrik dari SKLT 150 kV apabila terjadi pergerakan ekstrem di dasar laut.
Menyikapi hal tersebut PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) bergerak cepat untuk memastikan bahwa aset yang dikelolanya dalam kondisi yang aman.
Dengan dukungan banyak pihak, mulai dari Tim SAR Gabungan, TNI AL, dan, POLRI, serta berbagai instansi lain, pada Kamis (10/7/2025) dinyatakan bahwa telah terdeteksi bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya berada jauh dari posisi Kabel Laut. Melalui teknologi pemindaian sonar ditemukan objek yang diduga kuat merupakan bangkai kapal yang berjarak sejauh 3,6 km dari posisi kabel laut.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksda TNI Ribut Eko Suyatno, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa hasil pemindaian sonar menunjukkan objek berukuran panjang 69,7 meter dan lebar 12 meter yang diduga kuat sebagai bangkai kapal pada kedalaman sekitar 49 hingga 52 meter yang berjarak sekitar 3,6 km dari kabel laut PLN. “Ini lebih jauh dari dugaan sebelumnya yang hanya berjarak 30 meter dari kabel laut,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Surabaya, Sabtu (12/7/2025).
Temuan tersebut tentunya merupakan angin segar bagi PLN UIT JBM yang telah menerjunkan tim pengamanan dan pemeliharaan yang bersiaga 24 jam non-stop selama proses evakuasi Tim SAR berlangsung. Pernyataan ini, sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terhadap potensi gangguan penyaluran tenaga listrik terutama suplai untuk pulau Bali.
General Manager PLN UIT JBM, Handy Wihartady mengungkapkan , saat ini PLN telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan dan keamanan infrastruktur kabel bawah laut Jawa-Bali.
“Melalui Posko Siaga di Gardu Induk Banyuwangi, tim pengamanan secara aktif melakukan pemantauan visual dan radar terhadap aktivitas permukaan laut di sekitar jalur kabel bawah laut dan berkoordinasi intensif dengan otoritas pelayaran guna memastikan tidak ada aktivitas pelayaran yang dapat membahayakan kabel listrik bawah laut,” ungkap Handy Wihartady.
Dari sisi pasokan listrik, PLN memperkuat keandalan seluruh pembangkit di Pulau Bali sebagai langkah antisipatif agar dapat menopang sistem jika terjadi gangguan dari jalur interkoneksi Jawa-Bali. Sebagai bagian dari pengaturan operasional, PLN juga dapat melakukan pembatasan transfer daya dari Jawa ke Bali apabila kejadian buruk menimpa kabel laut.
Sebagai bagian dari strategi backup dan mitigasi risiko terhadap potensi gangguan sistem kelistrikan, PLN telah mengimplementasikan sejumlah langkah terkoordinasi lintas unit di Bali yang mencakup aspek pembangkitan, transmisi, dan pengaturan sistem. Pengamanan fisik dan kesiapsiagaan personel di seluruh Gardu Induk (GI) juga ditingkatkan secara intensif sebagai bagian dari upaya menjaga kontinuitas pasokan listrik.
“Berbagai upaya yang kami lakukan ini, merupakan wujud komitmen kami dalam menjaga keandalan pasokan listrik, terutama di wilayah strategis seperti Bali yang memiliki peran penting dalam sektor pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya. Kami nyatakan bahwa penyaluran tenaga listrik untuk Pulau Bali saat ini dalam kondisi normal dan aman, dan berharap dengan dukungan seluruh pihak kita dapat menjaga kondisi ini agar masyarakat dapat tetap menikmati energi listrik yang andal,” sambung Handy.
“Kami juga menyampaikan duka yang mendalam terhadap musibah ini, semoga proses evakuasi korban maupun objek penting lainnya dapat berjalan dengan efektif dan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan upaya terbaiknya selama proses evakuasi, terkhusus atas bantuannya kepada PLN dalam menjaga aset yang sangat kritikal di perairan Selat Bali ini,” tutup Handy. (sat)