Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Pengelolaan Sarana KAI Eko Purwanto dan Direktur Business & Base Operation GMF Ananta Widjaja bersamaan dengan perayaan HUT ke-77 KAI di Bandung.

MoU ini dimaksudkan sebagai komitmen dan landasan bagi KAI dan GMF untuk melaksanakan penjajakan rencana kerja sama yang meliputi pemanfaatan pusat logistik berikat GMF, kerja sama pemasaran dengan memanfaatkan peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), perbaikan dan pemeliharaan komponen mesin lokomotif, serta digitalisasi manajemen perawatan sarana.

Baca Juga  OJK Cabut Izin Dua Perusahaan Pinjaman Online

Perawatan sarana kereta api sangat penting untuk operasional kereta api guna memperpanjang usia mesin serta memitigasi terjadinya kerusakan komponen. Fungsi sarana yang terjaga dan optimal menjadi salah satu aspek penting untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api. MoU tersebut juga sejalan dengan transformasi digital yang sedang  digaungkan saat ini. Harapannya, digitalisasi manajemen perawatan sarana dapat meningkatkan efisiensi, keakuratan, serta meminimalisasi kesalahan dalam merawat sarana-sarana kereta api.

Inisiatif  untuk menggandeng GMF adalah sebagai upaya penguatan sinergi BUMN. GMF merupakan anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dengan pengalaman yang cukup lama di bidang perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan pesawat terbang yang dituntut memiliki nilai ketepatan dan presisi tinggi.

Baca Juga  KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan di libur Panjang

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan pada momentum spesial ini, pihaknya  berupaya untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, salah satunya dari sektor perawatan sarananya.

“Terjalinnya kolaborasi yang baik antara KAI dan GMF akan semakin menguatkan sistem perawatan sarana perkeretaapian agar tetap andal,” ungkap Didiek Hartantyo dalam keterangan resmi, Rabu (12/10/2022).

“Semoga MoU tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi KAI maupun GMF. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu mendukung upaya KAI dalam menjalankan kereta api dengan zero accident, meningkatkan kualitas perawatan sarana kereta api yang sehingga semakin banyak masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai transportasi andalannya,” tutup Didiek.

Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi pun menambahkan bahwa perluasan pangsa pasar pada segmen nonaviasi adalah upaya GMF dalam mewujudkan perbaikan berkelanjutan pascapandemi.

Baca Juga  Seminggu Dibuka, Pemesanan Tike KA Nataru Tembus Hampir 60 Ribu

Kerja sama diharapkan dapat menjadi portofolio selanjutnya bagi GMF dalam langkah ekspansi pada layanan industrial solution. Dengan membawa standar keselamatan yang selama ini diterapkan pada pesawat, GMF berharap layanan yang diberikan dapat turut berkontribusi meningkatkan kualitas perkeretaapian nasional.

“GMF memiliki misi untuk menunjukkan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, salah satunya dengan mendukung sektor-sektor vital negeri ini. Membawa semangat sinergi BUMN, semoga kerja sama ini dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. Semoga GMF dapat menjadi salah satu penopang bagi KAI dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan semoga kepercayaan yang diberikan KAI dapat mendukung pemulihan yang kini tengah GMF galakkan,” tutup