Kuartal I/2022 PT Trias Sentosa Bukukan Penjualan Rp 1,1 Triliun
Surabaya,JP – Sepanjang kuartal I/2022, industri packaging film atau kemasan PT Trias Sentosa Tbk berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp1,1 triliun atau mengalami pertumbuhan 31,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Utama Trias Sentosa, Sugeng Kurniawan mengatakan, positifnya kinerja di awal tahun ini membuat perseroan optimis kinerja penjualan tahun ini bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu sejalan dengan situasi ekonomi yang semakin pulih.
“Peningkatan penjualan ini terjadi seiring dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang mereda, yang tercermin dari mulai meningkatnya aktivitas ekonomi dan bisnis yang sudah kembali berjalan normal,” katanya dalam paparan publik di Surabaya, Jumat (17/6/2022).
Dia mengatakan, meskipun ekonomi dan bisnis sudah Kembali normal, tetapi industri masih dibayangi oleh kenaikan harga komoditas, dan biaya pengiriman yang disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina, serta kelangkaan peti kemas yang terjadi di awal 2022.
“Meski begitu, perseroan tetap berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga di kuartal I tahun ini penjualan kami meningkat 31,6 persen, dan laba bruto perseroan meningkat 59,9 persen menjadi Rp157 miliar, dan laba netto periode berjalan meningkat 15,4 persen (Yoy) menjadi Rp58 miliar,” jelasnya.
Dia mengatakan, di tengah tingginya harga minyak dunia dan sulitnya mendapat bahan baku, perseroan melakukan strategi pengamanan pasokan bahan baku, meningkatkan efisiensi. Bahkan jika terpaksa, menaikkan harga produk ke konsumen.
“Penanganan pandemi dan rantai pasok bahan baku dan barang memang masih menjadi tantangan ke depan,” imbuhnya.
Adapun pada 2021, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 22,1 persen dibandingkan dengan penjualan 2020, yang disertai dengan peningkatan laba bruto komsolidasi dan laba netto tahun berjalan konsolidasi masing-masing sebesar 41 persen dan 174 persen (Yoy).
“Keberhasilan kinerja tahun lalu ini dipicu oleh tingginya permintaan pasar domestik maupun pasar ekspor yang disebabkan oleh adanya gangguan rantai pasokan barang secara global terkait dengan kondisi pandemi,” katanya.
Menurutnya, situasi ini telah mendorong kontribusi penjualan di pasar ekspor pada 2021 yang menjadi 47 persen atau naik dibandingkan komposisi ekspor pada 2020 yakni 44 persen. Sedangkan di pasar domestik pada 2020 berkontribusi 56 persen, turun menjadi 53 persen pada 2021.
Sugeng menambahkan, keyakinan kinerja di masa yang akan datang juga didasari oleh adanya investasi yang dilakukan perseroan dengan menambah kapasitas produksi.
“Perseroan telah melakukan investasi untuk mesin BOPP (biaxially-oriented polypropylene) atau film polyster sebesar US$40 juta, dan mesin cast polypropylene (CPP) atau film plastik berbahan polypropylene sebesar US$8 juta. Keduanya direncanakan beroperasi pada akhir 2022,” ujarnya. (eka)