Peringati Hari Batik, Cargill Berikan Pelatihan Membatik Bagi Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Manyar Gresik

Gresik, JP – Menyambut Hari Batik Nasional yang 2 Oktober, Cargill Indonesia- Cocoa and Chocolato Gresik, menggelar pelatihan desain dan membatik bagi ibu rumah tangga. Pelatihan bekerjasama dengan PKK dan Pemerintah Desa Manyarsidomukti, Kecamatan Manyar dilaksanakan di Balai Desa Manyar Sidomukti Kecamatan Manyar, Senin (3/10) hingga 6 hari kedepan.

Pelatihan ini meliputi perancangan desain motif batik mangrove dan penguatan kualitas pengrajin batik bogem. Program pelatihan dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Manyar, Yesi Zainul Arifin.

Dalam sambutannya, Yesi mengungkapkan, melalui pelatihan perancangan desain batik mangrove ini, diharapkan Desa Manyarsidomukti memiliki produk batik dengan desain yang khas.

“Apalagi batik ini  bernilai jual sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui UMKM Batik,” kata Istri Camat Manyar ini.

Baca Juga  Usai Armuzna, Bus Shalawat Kembali Melayani Jamaah Haji

Pelatihan Batik Mangrove yang digelar selama 6 hari tersebut, merupakan salah satu rangkaian dari Program CSR PT. Cargill Indonesia- Cocoa & Chocolate Gresik yaitu Konservasi Mangrove Biru Kalimireng. Dalam program tersebut menitik beratkan Konservasi Mangrove Kalimireng Manyar sebagai zona konservasi, edukasi dan rekreasi.

“Melalui program konservasi mangrove biru kalimireng, Cargill Gresik sejak 2021 telah menam 6.000 pohon di 6 hektar. Penanaman dilakukan di area sebagai zona konservasi, peningkatan ecoliterasi mangrove di 10 sekolah dampingan sebagai zona edukasi. Pelatihan desain batik mangrove ini juga salah satu kegiatan mangrove sebagai zona rekreasi atau pariwisata” terang Adi Suprayitno, Admin & Relations Manager PT. Cargill Indonesia.

Baca Juga  Upaya Cargill Gresik Minimalisir Limbah Organik dengan Edukasi Karyawan dan Masyarakat

Dia berharap,  Mangrove Manyar Gresik akan tetap lestari di tengah himpitan industrialisasi dan moderniasasi, generasi penerus memiliki literasi yang cukup untuk menjaga dan melakukan konservasi. Serta masyarakat sekitar Mangrove Manyar mampu mengembangkan ekonomi dan pariwisata yang berbasis ekosistem Mangrove.

Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) yang di tetapkan pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO tersebut merupakan warisan budaya asli Indonesia yang harus terus dilestarikan.

“Pelatihan penguatan kapasitas pengrajin batik dan penciptaan desain baru yang lokalitasnya original seperti motif mangrove Manyar Gresik merupakan salah satu upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya tak benda tersebut,” pungkas Adi Suprayitno. (eka)

Baca Juga  Mahasiswa Bule Tertarik dengan Batik Perajin Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *