Kisah Warga Gresik Patah Kaki Karena Selamatkan Balita Saat Panik di Stadion Kanjuruhan
Malang, JP – Tidak semua suporter Aremania adalah warga Malang dan sekitarnya. Suporter Singo Edan ini banyak juga dari luar kota, seperti Refo, warga Gresik. Warga Pongangan Gresik ini adalah satu dari lima warga Gresik yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Refo saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam mengalami patah tulang di bagian kaki. Remaja yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan di Gresik ini berangkat menuju Malang pukul 15.00 WIB bersama sembilan temannya dengan mengendarai mobil.
Tiba di Malang, Refo dan teman-temannya masuk di stadion ketika babak kedua sudah dimulai. Setelah peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, Refo yang berada di tribun berdiri berusaha keluar stadion ditengah situasi yang kacau.
Mengenai patah kaki yang dialami, Refo menceritakan bahwa luka ini didapat ketika berusaha menyelamatkan balita yang terjebak kerumunan. Saat itulah dirinya terjatuh dari tangga pintu keluar dan tertimpa suporter lainnya dengan posisi kaki di atas, kepala di bawah selama kurang lebih 10 menit. Dia terinjak-injak suporter lainnya sehingga mengalami patah kaki.
Berikutnya, Refo bersama teman-temannya akhirnya dirujuk di RSI Unisma untuk mendapatkan perawatan yang maksimal hingga hari ini.
Saat dikunjungi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Senin (3/10) Refo menceritakan semua yang dialaminya.
Gus Yani, begitu bupati kerap disapa, hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan dr. Mukhibatul Khusnah dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johar Gunawan.
Di RSI Unisma, Gus Yani bersama rombongan bergegas menuju ruang orchid yang berada di lantai 2. Di ruang tersebut Muhammad Refo Setiawan (19), sedang menjalani perawatan lantaran mengalami patah kaki sebelah kiri.
Mendapat kunjungan dari Gus Yani hari ini, Refo mengaku senang dan dirinya juga bersyukur lantaran semua biaya ditanggung pemerintah.
“Bangga dijenguk bupati, rela dari Gresik langsung kesini,” ujarnya.
Tidak hanya menjenguk, Gus Yani juga langsung membantu Refo untuk izin bekerja terlebih dahulu kurang lebih 3 sampai 4 pekan agar proses penyembuhan berjalan maksimal.
“Kami melihat langsung kondisi Refo salah satu korban di Stadion Kanjuruhan Malang. Kami cek langsung kondisinya membaik. RSI Unisma berkoordinasi terus dengan Dinkes Kabupaten Gresik,” ucap Gus Yani.
“Kami beri motivasi agar tumbuh kepercayaan, tidak traumatik. Melihat kondisi kakinya patah tulang di kaki kiri,” Tambahnya.
Dalam kunjungan ini, tidak hanya Refo saja yang dijenguk. Empat korban lainnya yang berasal dari Malang dan sedang menjalani perawatan juga dijenguk.
“Ada empat korban lainnya di RSI Unisma juga kemi beri motivasi, seluruh masyarakat Gresik mendoakan semoga semuanya diberikan kesembuhan. Juga ada satu warga kami asal Ujungpangkah meninggal dunia kami doakan khusnul khotimah dan diampuni seluruh dosanya,” tambahnya.
Pengobatan Refo ditanggung pemerintah mulai dari menjalani perawatan di RSI Malang. Gus Yani juga memastikan hingga nanti saat kembali pulang di Gresik, Refo bisa melakukan kontrol rutin di RSUD Ibnu Sina.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Johar Gunawan yang turut serta bersama rombongan mengungkapkan, kunjungan Bupati dan Kadinkes Gresik ini merupakan bentuk dukungan moral dari Pemerintah Kabupaten Gresik kepada masyarakat.
“Selain itu, kita juga memastikan tidak ada lagi warga Gresik yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan dengan melakukan konfirmasi di Posko Kota Malang. Semoga bisa memberikan motivasi dan dorongan mental agar para korban bisa lekas membaik,” terang Johar. (sat)