Alokasi Biodiesel 2022 Naik Jadi 11,03 Juta Kl
Jakarta, JP – Pemerintah bakal menaikkan alokasi biodiesel 2022 menjadi 11,03 juta kiloliter (kl) di tengah ekspektasi meningkatnya permintaan pada kuartal IV-2022, sementara memperpanjang pengabaian pungutan ekspor untuk menjaga stabilitas harga.
Alokasi biodiesel yang berbahan baku minyak sawit di Indonesia akan ditingkatkan dari alokasi sebelumnya sebesar 10,15 juta kl, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataannya.
Pemerintah memiliki program wajib B30 di mana 30% bahan bakarnya berbasis minyak sawit dan pemulihan ekonomi pascapandemi mendorong permintaan bahan bakar, katanya.
Produsen minyak sawit terbesar dunia itu juga memutuskan untuk memperpanjang pembebasan bea keluar hingga 31 Oktober 2022, tambah Airlangga.
“Perpanjangan pungutan US$ 0 dimaksudkan untuk menjaga momentum saat ini, di mana harga minyak sawit mentah mulai stabil, harga minyak goreng mulai turun, dan harga tandan buah segar (TBS) mulai naik,” katanya, Senin (29/8).
Eksportir minyak sawit utama dunia telah membebaskan pungutan ekspor minyak sawit sejak pertengahan Juli 2022 untuk mendorong ekspor minyak nabati. Ini dilakukan di tengah penumpukan stok domestik yang disebabkan oleh larangan ekspor pada Mei 2022, diberlakukan untuk mengendalikan harga minyak goreng. Peraturan menteri keuangan yang merinci perpanjangan pembebasan pungutan belum dipublikasikan. (raf)