Wabup Dirham Luncurkan SPPG di Kembangbahu Lamongan
JATIMPEDIA, Lamongan – Dua Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu dan Desa Surabayaan, Kecamatan Sukodadi diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa, Jumat (29/8/2025).
Wabup Dirham menuturkan dua dapur MBG ini menjadi bagian dari program nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rangka mewujudkan “Asta Cita” atau delapan cita-cita nasional. Program ini tidak hanya menyasar pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat, tetapi juga melibatkan berbagai sektor seperti pendidikan, keagamaan, pertanian, peternakan, hingga pelaku UMKM lokal.
“Apresiasi setinggi-tingginya atas launching dua dapur MBG ini. Ini adalah bukti nyata kolaborasi lintas sektor. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan penerima manfaat, tapi juga mendorong peningkatan ekonomi desa, memperkuat ketahanan pangan, dan membuka lapangan kerja,” katanya.
Mas Dirham sapaan akrabnya juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 34 dapur MBG yang telah beroperasi di Kabupaten Lamongan. Jumlah ini menjadikan Lamongan sebagai kabupaten dengan dapur MBG terbanyak di Jawa Timur.
“Target kami adalah 111 dapur MBG di seluruh wilayah Lamongan. Namun angka ini bisa berkembang sesuai kebutuhan dan dukungan dari masyarakat,” tuturnya.
Program MBG menyasar berbagai kalangan, mulai dari siswa sekolah, ibu hamil, hingga balita yang mengalami stunting. Inisiatif ini dinilai mampu memberikan dampak jangka panjang dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045 melalui asupan gizi yang memadai.
Turut hadir dalam peresmian, Anggota DPD RI Lia Istifhama menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menilai keberadaan dapur MBG masih perlu diperluas agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Dengan peluncuran ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan berharap keterlibatan lintas sektor terus meningkat dalam mendukung program nasional, tidak hanya sebagai solusi jangka pendek atas persoalan pangan dan gizi, namun juga sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. (sat)
