Pelindo Dukung Desa Pangliputan Sebagai Wisata Berkelanjutan
JATIMPEDIA, Bangli – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mendukung penguatan Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, menjadi model wisata berkelanjutan guna meningkatkan perekonomian setempat hingga nasional.
“Pelindo menjadikan Penglipuran sebagai desa binaan sejak 2017,” kata Direktur SDM dan Umun Pelindo Dwi Fatan Lilyana dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Dia menyampaikan selama tujuh tahun terakhir, pihaknya mendampingi desa itu melalui sejumlah program, seperti penyediaan sarana infrastruktur pendukung pariwisata, pembentukan tata kelola kelembagaan usaha desa, penyusunan laporan keuangan hingga peningkatan hospitality pengelola untuk mendukung Port Tourism.
“Dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sebagai pembina Desa Penglipuran,” ujarnya pula.
Upaya itu kembali diperkuat melalui penyelenggaraan Penglipuran Village Festival XII yang diadakan pada 10-12 Juli 2025, di Desa Adat Penglipuran, untuk memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan.
Festival itu mengangkat tema “Samskerti Bhumi Jana: Harmoni Menuju Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif”. Kegiatan tersebut menjadi sarana pelestarian tradisi serta memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan.
Sejumlah narasumber terkemuka di bidangnya menjadi bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Penglipuran yang diselenggarakan Pelindo.
“Mereka menyampaikan best practice dan standar pengelolaan tata kelola desa wisata dan pelatihan penyusunan laporan keuangan demi meningkatkan pengalaman wisatawan,” ujarnya pula.
Penguatan kapasitas pengelola desa wisata menjadi prioritas. Pelindo berupaya menciptakan efek berganda, yang tidak berhenti pada pelestarian budaya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi warga yang berkelanjutan dan akuntabel serta sejalan dengan bisnis perusahaan.
“Yaitu terminal kapal pesiar melalui peningkatan wisatawan kapal pesiar ke Desa Wisata Penglipuran,” ujar Dwi lagi.
Dia menyebutkan selama 2024, desa tersebut mencatat 1.023.750 kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Rata-rata kunjungan mencapai 2.652 orang per hari.
Adapun, festival tahun ini menampilkan berbagai kegiatan budaya, di antaranya parade gebogan, lomba barong macan, penjor, lomba mewarnai hingga pertunjukan musik lokal dan pameran UMKM.
Ratusan warga desa, siswa sekolah serta pelaku seni dan usaha lokal turut terlibat langsung dalam kegiatan ini.
Ketua Panitia Festival I Komang Kembar Sedana Arta mengatakan keberadaan Pelindo sebagai mitra strategis sangat membantu keberlangsungan festival dan mendukung agenda jangka panjang desa.
Desa Penglipuran sebelumnya mendapat pengakuan internasional dari The United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai salah satu Best Tourism Villages in The World pada 2023.
Penglipuran tahun 2025 ini mendapatkan kembali penghargaan bergengsi Kalpataru Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup. Pengakuan tersebut memacu masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan wisata yang berbasis pelestarian alam dan budaya. (cin)