Serba Serbi

BPBD : Desa Rawan Bencana di Jawa Timur Capai 5.254

JATIMPEDIA,  Surabaya  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat hingga akhir 2024, jumlah desa rawan bencana meningkat dari 2.742 menjadi 5.254 desa. Jumlah desa rawan bencana tersebut berdasarkan kondisi terbaru di lapangan.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, lonjakan ini disebabkan oleh berbagai perubahan kondisi di wilayah. Banyak desa yang sebelumnya tidak masuk kategori rawan, kini diklasifikasikan sebagai daerah berisiko tinggi.

“Update data ini kita lakukan setelah koordinasi dengan teman-teman Kalaksa (Kabupaten Kota, red). Banyak desa yang awalnya tidak rawan, kini masuk kategori risiko tinggi karena terjadi bencana atau perubahan fungsi lahan,” ujar Gatot, Rabu (25/6/2025).

Ia mencontohkan wilayah Trenggalek, yang dulunya tidak pernah mengalami longsor, namun kini menjadi langganan bencana tersebut. Hal ini membuat status wilayah ditingkatkan menjadi daerah dengan risiko tinggi.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Ajak Ribuan Guru TK Muslimat NU Malang Terus Produktif Cerdaskan Generasi Bangsa

Selain longsor, beberapa daerah juga mengalami bencana banjir yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan pembangunan wilayah turut mempengaruhi peningkatan potensi bencana.

“Contohnya ada wilayah yang dulunya tidak pernah banjir, sekarang terdampak. Ini karena kondisi lapangan berubah, dan kita harus menyesuaikan data agar penanganan lebih tepat,” kata Gatot.

Dengan peningkatan jumlah desa rawan, BPBD Jatim akan memperluas cakupan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di daerah berisiko tinggi. (cin)