Gaya Hidup

KKM 2025 Ajang Parade Kreasi Wastra Mataraman

JATIMPEDIA,  Kediri – Ajang Karya Karya Kreatif Mataraman (KKM), Tahun 2025, menghadirkan Parade Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan. Pada agenda yang digelar dengan kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kediri, dan Pemerintah Kota Kediri, secara umum mengusung tema ‘Perkuat Sinergi dan Digitalisasi, Merajut Ekonomi dan Budaya Berkelanjutan’.

“Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20-22 Juni 2025 ini sebagai wujud komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi digital dan transformasi UMKM menuju praktik bisnis yang lebih sustainable,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, usai memberikan sambutan pada agenda KKM Tahun 2025, di Balai Kota Kediri, Jumat malam (20/6/2025).

Menurutnya, perhelatan tersebut tidak hanya menjaga kelestarian budaya. Akan tetapi juga membuka peluang pasar baru yang dengan go global, serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif secara inklusif dan hijau.

“KKM 2025 menjadi bagian dari rangkaian event nasional Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025, sebagai wujud komitmen dalam  mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI),” katanya.

Baca Juga  Suzuki S-Presso, Mobil Kompak Dibanderol Rp 155 Juta

Ia meyakini, acara ini merupakan bukti nyata sinergi Bank Indonesia dengan 13 (tiga belas) Pemerintah Kota/Kabupaten eks Keresidenan Kediri dan Madiun guna mengembangkan UMKM potensi ekspor dan pendukung pariwisata, khususnya pada sektor produk kreatif, makanan-minuman dan ketahanan pangan.

Dalam rangkaian pra event KKM 2025, sejak Januari hingga Juni 2025 Bank Indonesia Kediri telah berhasil memfasilitasi business matching penjualan ekspor komoditas gula aren, kopi dan gula kelapa/nira total sebesar Rp6,135 M. Selain itu, lima UMKM dan klaster binaan telah berhasil mendapatkan pembiayaan dari perbankan total senilai Rp4,575 M untuk komoditas keripik gadung, jamu herbal kemasan, beras dan bawang merah.

“Dengan business matching ini Bank Indonesia Kediri berharap dapat mendorong UMKM untuk naik kelas, meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi hingga dapat menembus  pasar nasional, serta internasional,” katanya.

Baca Juga  Kemenag Kediri : Seluruh Jemaah Haji 2025 Sudah Berangkat

Yayat menegaskan, pentingnya inovasi digital dan penguatan pasar ekspor bagi UMKM unggulan yang bergerak di sektor kreatif seperti kain tradisional, craft, kopi, dan produk pangan olahan, karena produk-produk ini bukan hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal. Akan tetapi juga berpotensi besar untuk bersaing di pasar global.

Hadir di tempat sama, Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati dan memberikan apresiasi kepada BI Kediri yang senantiasa mendampingi, mengedukasi dan mengawal perekonomian di Kediri, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Hal ini selaras dengan visi Kota Kediri yang sedang bertumbuh menjadi kota yang MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni).

“Melalui salah satu program Sapta yaitu Produktif, Kreatif dan Inovatif yang diwujudkan melalui dukungan pada UMKM dengan program bantuan modal, pelatihan, digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan perluasan akses pasar,” kata Vinanda.

Baca Juga  Dekranasda Gelar Kediri Fashion Batik Festival

Lebih lanjut, pada rangkaian kegiatan KKM 2025 juga diikuti 81 peserta Pameran UMKM. Mereka meliputi UMKM wastra, craft, kopi, teh, komoditas ketahanan pangan dan aneka food and beverages (F&B).

Dari sisi akselerasi digitalisasi, KKM 2025 mengadakan berbagai kegiatan talk show digitalisasi dengan tema  perkembangan sistem pembayaran dan tips cerdas finansial. Selain itu juga berbagai kegiatan lomba seperti lomba memasak, lomba barista, lomba dongeng CBP Rupiah dan voice competition.

Untuk mendorong gaya hidup sehat sekaligus meningkatkan awareness terhadap sistem pembayaran digital berbasis QRIS, KKM 2025 juga menggelar Mataraman QRIS Run 2025 yang melibatkan masyarakat luas. Event ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi ruang bersama untuk menguatkan ekonomi lokal berbasis digitalisasi dan keberlanjutan di wilayah Mataraman. (sat)