Peristiwa

Cargill Bareng Aktifis Lingkungan dan Masyarakat Tanam 3.500 Pohon Mangrove di Kalimireng Gresik

JATIMPEDIA, Gresik — Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan 50 tahun kiprah Cargill di Indonesia, Cargill menggelar penanaman pohon mangrove di Kalimireng, Manyar, Gresik, Selasa (17/6). Kegiatan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Yayasan Elang Khatulistiwa Adipavitra (YEKA) ini sebagai bagian  inisiatif penanaman mangrove di kawasan pesisir Kalimireng, Manyar, Gresik.

Lebih dari 120 peserta yang terdiri dari komunitas setempat, akademisi, dan relawan lingkungan turut berpartisipasi dalam menanam 3.500 bibit mangrove.
Upaya ini merupakan bagian dari Program Kalimireng Blue Mangrove Fase II, sebuah kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekosistem pesisir serta mendorong kesadaran dan keterlibatan publik dalam pelestarian
lingkungan.

Baca Juga  Rebutan Durian Warnai Kemeriahan Festival Kenduri Durio Trenggalek

Sejak tahun 2021, program ini telah berhasil menanam lebih dari 33.000 bibit mangrove di wilayah tersebut. Sebagai mitra masyarakat yang telah lama hadir di Gresik, Cargill berkomitmen untuk mendorong pembangunan berkelanjutan bersama warga setempat.

“Inisiatif penanaman mangrove ini tidak hanya menegaskan komitmen kami terhadap perlindungan lingkungan di komunitas, tetapi juga merupakan upaya konkret untuk memperingati perjalanan 50 tahun kami di Indonesia,” ujar Adi Suprayitno, Admin & Relations Manager Cargill Gresik.

Ditegaskan, melalui program ini, Cargill menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong upaya keberlanjutan yang berfokus pada masyarakat guna melindungi dan melestarikan lingkungan pesisir Indonesia.

Di tempat yang sama  Dr. M. Moeryono, Wakil Ketua Pusat Kajian Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik ITS menegaskan, Mangrove merupakan pelindung alami pesisir yang sangat penting, dengan nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi.

Baca Juga  Wabup Gresik Tekankan Sinergi Pusat dan Daerah Wujudkan Indonesia Emas

“Upaya konservasi harus didukung oleh penelitian dan edukasi yang berkelanjutan agar dampaknya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujar dia.

Sementara itu Sriyanto, Direktur YEKA, menambahkan, inisiatif ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi juga menanam harapan untuk masa depan lingkungan yang lebih tangguh.

“Menjadi habitat bagi 27 spesies tanaman mangrove dan 40 spesies hewan yang telah
teridentifikasi, Kalimireng merupakan ekosistem penting yang saat ini terancam oleh alih fungsi lahan dan kegiatan industri. (ind)