Serba Serbi

Bunga Tabebuya Mulai Bermekaran di Kota Surabaya

JATIMPEDIA, Surabaya – Memasuki musim pancaroba, Kota Surabaya kembali diselimuti warna-warni bunga Tabebuya yang bermekaran. Mekarnya bunga asal Amerika Selatan ini tak hanya mempercantik lanskap kota, tetapi juga membawa berbagai manfaat ekologis.

Bunga Tabebuya, yang dikenal juga dengan sebutan “trompet emas”, banyak ditanam di Surabaya sejak awal tahun 2000-an. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, Tabebuya terbukti mampu beradaptasi dengan baik terhadap cuaca panas dan kekeringan, menjadikannya pilihan ideal untuk penghijauan kota.

Di berbagai ruas jalan seperti Jalan Raya Darmo, Mayjend Sungkono, Taman Bungkul, hingga Kebun Bibit Wonorejo, warga bisa menikmati guguran kelopak Tabebuya yang menciptakan suasana layaknya musim semi di negara empat musim.

Baca Juga  Taman Nasional Meru Betiri Kolaborasi dengan SINTAS dan BRIN untuk Monitoring Tumbuhan Langka

Fenomena ini pun dimanfaatkan warga dan wisatawan untuk berfoto dan menikmati pemandangan yang langka.
“Saya tiap tahun menunggu momen ini. Rasanya seperti Surabaya punya sakura-nya sendiri,” ungkap Dita Anggraini, fotografer lokal.

Tak hanya memanjakan mata, Tabebuya juga berperan penting dalam menjaga kualitas lingkungan. Berdasarkan penelitian Balai Penelitian Tanaman Hias, tanaman ini mampu menyerap polusi udara, menurunkan suhu mikro, serta menyediakan pakan bagi lebah dan kupu-kupu.
“Tanaman ini punya peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati di wilayah urban,” jelas Dr. Ratna Kurniasih, peneliti tanaman hias.

Dengan keindahan visual, manfaat ekologis, serta antusiasme masyarakat yang tinggi, Surabaya kini tak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga dijuluki “Kota Tabebuya” – lambang harmonisasi antara alam dan modernitas.(ind)

Baca Juga  Universitas Muhamadiyah Surabaya Gelar Anti-Corruption Summit (ACS) tahun 2022 ke-5