Freeport : Bank Emas Bentuk Ekosistem Hingga Hilir

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Freeport Indonesia menyambut positif peluncuran Bank Emas, sebab kehadiran entitas tersebut dinilai berhasil membentuk ekosistem layanan emas dari hulu hingga hilir dengan baik.

“Peluncuran layanan Bank Emas ini sangat bagus sekali, berarti ekosistem Bank Emas ini sudah terbentuk,” ucap Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas setelah peluncuran Bank Emas di Jakarta, Rabu.

PT Freeport, kata dia, memegang peran sebagai produsen dalam ekosistem Bank Emas ini.

Kemudian, lanjut dia, terdapat PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) yang berada di tengah-tengah ekosistem, lalu BSI dan Pegadaian untuk mendukung di sisi ritel atau penjualan, hingga kemudian sampai di masyarakat.

Baca Juga  RUPS PLN Pertahankan Darmawan Prasodjo Sebagai Dirut

 

“Ini seluruh ekosistemnya sudah terbentuk,” tutur Tony Wenas.

Menurut dia, kehadiran Bank Emas dapat meningkatkan perputaran emas di dalam negeri. Aktivitas tersebut, kata dia, merupakan bagian dari cadangan devisa dalam bentuk emas di dalam negeri.

Dalam peresmian Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia di Gade Tower, Jakarta, Rabu, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan kebanggaannya karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia memiliki Bank Emas.

Menurut Presiden, hal ini menjadi pencapaian penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan cadangan emas terbesar keenam di dunia.

Prabowo menilai pendirian bank emas pertama di Indonesia akan memberikan manfaat bagi stabilitas moneter nasional.

 

Baca Juga  Semester I-2024, KAI Commuter Layani 156,8 Juta Penumpang

Bank Emas, lanjut dia, juga akan meningkatkan tabungan emas dan memperkuat cadangan emas nasional.

“Kita harapkan, bahwa ini akan meningkatkan produksi domestik bruto kita, kalau tidak salah bisa menambah Rp245 triliun,” ujar Prabowo.

Prabowo menjelaskan bahwa melalui bank emas, Indonesia dapat mengendalikan stabilitas moneter dengan lebih baik.

Mekanisme likuiditas emas memungkinkan perbankan memiliki cadangan yang stabil dan aman, terutama dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar dan ketidakpastian ekonomi global.

 

Dengan transaksi emas yang dilakukan di dalam negeri, pemerintah berharap arus emas tidak lagi mengalir keluar, tetapi justru memperkuat ekonomi domestik. (raf)