Ini Strategi Pertamina Kembangkan 4 Pilar Bisnis Dukung Asta Cita Prabowo
JATIMPEDIA, Bali – Presiden Prabowo telah menetapkan 8 Asta Cita yang menjadi target selama masa kepemimpinannya 5 tahun kedepan. Untuk mendukung program tersebut, Pertamina telah menetapkan 4 pilar dalam mengembangkan bisnisnya.
Hal ini diungkapkan oleh VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso dalam kegiatan Media Gathering Subholding Upstream di Bali, Selasa (11/2/2025).
Fajar menegaskan, ke-4 hal tersebut adalah, pertama swasembada energi. Hal ini mencakup produksi hulu dan upgrading kilang, seperti kilang Balikpapan ditarget selesai tahun ini. “Bisnis gas juga terus kita dorong, jargas, shipping atau perkapalan, bisnis pemasaran dan pasar internasional. Itu dari pilar Swasembada energi yang mungkin terkait erat dengan Subholding Upstream yang terkait dengan peningkatan produksi,” terang Fajar.
Pilar kedua adalah energi hijau. Pertamina akan terus mendorong percepatan produksi geothermal, biofuel, hilirisasi, sumber daya alam dan karbon bisnis lainnya
Adapun pilar ketiga adalah energi masyarakat. Fajar menegaskan, Pertamina sebagai BUMN harus berkontribusi terhadap masyarakat. Dalam hal ini, Pertamina akan menggabungkan pilar pertama dan kedua yang terkait dengan produksi dengan pilar ketiga.
“Kita mulai dari ketahanan energi di tingkat desa. Ini mungkin teman-teman sering mendengar Desa Energi Berdikari yang jumlahnya sekarang sudah hampir lebih dari 100 Desa Energi Berdikari,” katanya.
Selain itu, Pertamina juga mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG). “Jadi jaringan gas, kita suplaikan ke dapur satuan pelayanan gizi atau untuk masak Makanan Bergizi Gratis. Kemudian pelestarian hutan lingkungan, pendidikan, ekonomi lokal, industri kreatif dan juga UMKM juga terus kita dorong. Sampai saat ini sudah lebih dari 60.000 UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina,” terangnya.
Untuk pilar keempat yaitu bisnis berkelanjutan dalam operasional perusahaan. Bahwa Pertamina sebagai perusahaan harus terus melakukan mengupgrade, harus memiliki standar HSSE kelas dunia, transformasi bisnis keberlanjutan dan ESG advokasi lainnya.
“Kurang lebih 4 pilar inilah yang akan kita gaungkan terus di sepanjang tahun 2025 termasuk juga seluruh sub holding yang masing-masing terkait dengan pilar-pilar ini,” pungkasnya. (cin)