BBK Unair Gelar Workshop Pembuatan Batik

JATIMPEDIA, Mojokerto – Pelestarian budaya dan pemberdayaan Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK).

Tim KKN-BBK Universitas Airlangga (Unair) yang bertempat di Gondang Mojokerto mengajak masyarakat untuk memproduksi kembali batik yang sebelumnya telah menjadi potensi ekonomi desa.

Desa Gondang memiliki kearifan lokal berupa batik Sekar Ndaru. Produk batik ini merupakan hasil dari program Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur 2022. Filosofi batik ini berasal dari bentuk buah ndaru yang konon memberikan kemujuran bagi yang mendapatkannya.

“Sayangnya belakangan ini produksi batik Sekar Ndaru sudah lama berhenti dikarenakan tidak ada SDM yang mampu untuk meneruskan pembuatan batik karena kendala waktu,” ujar Nofiyah Maulidah, salah satu dari perwakilan kelompok KKN.

Baca Juga  PIKA-PG Bantu Fasilitas Pendidikan di 7 Sekolah Senilai Rp 105 Juta

Nofiyah dan tim menggelar workshop pembuatan batik. Guna memulihkan produktivitas pembuatan batik di kalangan komunitas Sekar Ndaru, tim KKN-BBK UNAIR mengenalkan alternatif produk berupa batik jumput. Dari sisi waktu, pembuatan batik Jumput Memang lebih cepat daripada batik Sekar Ndaru.

Peserta yang terdiri dari ibu-ibu antusias mengikuti seluruh kegiatan, mulai dari pembuatan motif hingga proses pewarna. “Pembuatan batik ini juga merupakan sebuah inovasi yang baru karena sebelumnya membatik dengan catatan tulis. Tapi pada kegiatan kali ini proses pembuatan batik Jumput dengan warna alami dan buatan,” ungkap Nofiyah dalam rilis humas Unair, Sabtu(18/01/2025).

Melalui kegiatan ini, Nofiyah berharap semangat masyarakat untuk membatik kembali muncul. Dengan begitu batik dapat tetap dapat menjadi sumber pundi-pundi rupiah bagi masyarakat setempat. Ini juga merupakan langkah untuk terus melestarikan produk budaya. Apalagi Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit di masa lampau memiliki potensi yang kaya dalam bidang kebudayaan.

Baca Juga  Inovasi Mahasiswa ITS Ciptakan Konsep Gedung Eco-Quake

“Kami ingin komunitas batik Sekar Ndaru kembali berjalan. Sebab, batik Sekar Ndaru merupakan salah satu aset yang mampu memberdayakan ekonomi desa. Produk tersebut jika dikembangkan juga sejalan dengan perkembangan kebudayaan Kota Mojokerto yang terkenal dengan kerajaan Majapahit-nya,” pungkas Nofiyah.(ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *