BHS Dorong Industri Besar di Sidoarjo Bermitra dengan UMKM

JATIMPEDIA, Sidoarjo – Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono (BHS)  mendorong industri-industri besar di wilayah Sidoarjo, bermitra dengan pelaku usaha menengah kecil, dan menengah (UMKM) khususnya kelompok usaha konveksi setempat.

“Para industri diharapkan untuk ikut berkontribusi dalam pemberdayaan mereka,” katanya dalam keterangannya yang diterima di Sidoarjo, Kamis.

Saat kunjungan kerja ke sentra UMKM topi dan konveksi di Desa Punggul, Gedangan, Sidoarjo, Bambang Haryo mengatakan produk topi dan konveksi itu sangat berpotensi untuk bersaing dengan produk lainnya. Kualitas yang bagus dan harga jual yang lebih murah menjadi keunggulan produk UMKM tersebut.

“Di Sidoarjo ini ada banyak industri besar, saya kira mereka ini wajib untuk turut berkontribusi memberdayakan pelaku UMKM lokal dengan memesan produknya atau menjalin kemitraan. Di samping itu, Sidoarjo juga dikelilingi kabupaten/kota yang memiliki UMK tinggi ini adalah bonus demografi yang harusnya bisa dimanfaatkan,” ucapnya.

Baca Juga  Khofifah Apresiasi Peragaan Busana East Java Harmony di Lautan Pasir Bromo

Menurutnya, Sidoarjo memiliki pasar yang bagus secara posisi kewilayahan dengan dikelilingi kabupaten atau kota dengan penghasilan pekerjanya yang cukup tinggi.

Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga diminta lebih perhatian terhadap pelaku UMKM.

“Pemkab Sidoarjo saya harapkan memberikan perhatian lebih kepada pelaku UMKM. Selain pendampingan, permodalan melalui bank daerah dengan suku bunga rendah juga menjadi penopang usaha mereka,” tuturnya.

Bambang Haryo berharap pendampingan dan pengurusan izin usaha dapat dipermudah oleh pemerintah kabupaten.

Apalagi, terkait pemanfaatan pasar digital dan manajemen pemasaran UMKM yang diminta adanya pendampingan dari dinas terkait.

 

Kepala Desa Punggul Fathurrahman yang juga pelaku UMKM di desa tersebut mengaku telah memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di desanya. Dia mengatakan sekitar 65 persen masyarakat di desanya adalah pelaku UMKM.

Baca Juga  Megkarnaval Ajang Unjuk Budaya di Lamongan

“Kami tetap berupaya untuk pemasaran dengan pengenalan bahwa Desa Punggul adalah desa UMKM topi. Apalagi, sekarang zamannya pasar digital, tentunya kami sangat serius dalam mem-branding desa dan produk kami,” katanya. (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *