Pemkab Pasuruan Buka Peluang Investasi Sektor Perikanan

JATIMPEDIA, Pasuruan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan membuka peluang investasi di sektor perikanan dengan rencana penambahan varietas selain ikan nila hitam dan nila merah yang selama ini menjadi andalan wilayah setempat.

“Peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan sangat prospektif. Untuk itu Pemkab Pasuruan terbuka terhadap investasi di sektor ini agar capaian pendapatan Dinas Perikanan bisa lebih baik” kata Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis dalam keterangan yang diterima di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.

Nurkholis mendorong Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan untuk menambah varietas indukan ikan lele dan ikan dewa yang dinilai memiliki harga jual serta tingkat permintaan yang tinggi.

Dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Dinas Perikanan Tahun Anggaran 2024 tersebut, Nurkholis menilai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Tawar (PBAT) mampu membudidayakan ikan lele dan ikan dewa yang notabene perawatannya dinilai cukup mudah.

Baca Juga  Hutan Lindung Malang Jadi Laboratorium Alam untuk Kampus

Nurkholis menyatakan, peluang investasi tersebut dikarenakan ikan dewa memiliki permintaan yang cukup tinggi di wilayah Pasuruan dengan harga jual yang sangat tinggi pula, hingga menyentuh angka Rp3,5 juta per kilogram.

Ditambahkan Nurkholis, ikan lele dan ikan dewa memiliki pangsa pasar tersendiri di mana ikan lele lebih banyak dikonsumsi untuk kebutuhan warung Pedagang Kaki Lima (PKL), lesehan, ataupun rumah makan menengah hingga menengah ke bawah.

Sedangkan ikan dewa lebih disukai masyarakat kelas menengah ke atas sebab banyak dijual di rumah makan besar atau restoran.

Hal itu menurut Nurkholis dapat dimanfaatkan apalagi menjelang Tahun Baru Imlek 2025 yang notabene ikan dewa banyak dicari oleh masyarakat Tionghoa di Pasuruan.

Baca Juga  BI Kediri Siapkan Uang Tunai Lebaran Rp5,2 Triliun

“Ikan lele dan ikan dewa memiliki pasarnya sendiri-sendiri. Kalau ikan lele, berapapun produksinya pasti akan habis karena kebutuhan lokal yang membludak. Tapi untuk ikan dewa, paling laris diserbu saat Hari Raya Imlek dan hari besar keagamaan lainnya,” imbuhnya.

Data dari UPT PBAT, dari sekitar 130 kolam yang tersedia, setidaknya ada 50 kolam yang disediakan khusus untuk pengembangan ikan nila. Sedangkan kolam lainnya untuk produksi ikan hias, bawal dan ikan lainnya.

Nurkholis menilai UPT PBAT bisa melakukan pembenihan ikan lele dan ikan dewa di kolam yang tersisa.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan Alfi Khasanah menjelaskan saat ini UPT PBAT masih terus fokus untuk pembenihan ikan nila hitam demi melayani permintaan dari beberapa daerah tetangga seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan Lamongan.

Baca Juga  Di Peresmian Fasilitas Produksi SKT Sampoerna, Pj. Gubernur Jatim Optimistis Makin Luaskan Lapangan Kerja dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Terkait masukan dari Pj Bupati Nurkholis, Alfi menilai pihaknya akan mendalami hal tersebut mengingat saat ini UPT PBAT sendiri masih kewalahan dengan permintaan benih ikan nila hitam akibat terkendala musim hujan.

“Saat ini ada satu pelaku usaha yang meminta hingga 400 ribu ekor benih ikan nila hitam dalam jangka waktu yang ditentukan. UPT PBAT mulai kewalahan akibat musim hujan sehingga proses pemijahan ikan kurang maksimal,” kata Alfi.

Dengan begitu besarnya prospek investasi dari varietas kedua ikan tersebut, Pemkab Pasuruan berharap Dinas Perikanan mampu meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan yang berhasil mencapai target sebesar Rp85 juta untuk tahun pembukuan 2024 pada November lalu. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *