SKK Migas Gandeng ITS dalam Proyek Gas Gendalo Gandang
JATIMPEDIA, Surabaya – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Lapangan Gas Laut Dalam Gendalo Gandang.
Dalam kickoff meeting yang digelar di Gedung Rektorat ITS, Jumat tanggal 22 bulan November 2024, dijelaskan bahwa SKK Migas menggandeng ITS sebagai mitra strategis untuk mengulas teknis Front End Engineering Design (FEED) dari PSN tersebut.
Proyek tersebut mencakup dua lapangan gas utama, Gendalo dan Gandang, yang terletak di kedalaman perairan 1.060 hingga 1.820 meter. Lapangan Gandang ditemukan pada 1999 melalui sumur Gandang-1. Setahun berikutnya, lapangan Gendalo ditemukan melalui sumur Gendalo-1.
Lebih dari dua dasawarsa kemudian keduanya ditetapkan sebagai PSN berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024.
Kolaborasi yang juga mengajak raksasa migas Italia ENI dan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini merupakan langkah link and match yang sejalan dengan visi SKK Migas menjadi Centre of Excellence.
“Kolaborasi ini tidak hanya mendukung percepatan proyek, tetapi juga menjadi sarana transfer pengetahuan dan teknologi, sekaligus memperkuat ekosistem teknologi nasional,” jelas Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo dalam kickoff meeting di Gedung Rektorat ITS.
Proyek dengan investasi mencapai Rp 60,4 triliun ini diharapkan menjadi contoh kemitraan yang produktif lintas institusi. SKK Migas melibatkan sekitar 25 akademisi tenaga ahli yang berperan sebagai Subject Matter Expert (SME). Mereka memiliki kompetensi di berbagai bidang, termasuk subsea facilities, pipeline flowline, process safety, geoteknik, hingga otomasi.
SKK Migas memproyeksikan produksi gas bumi hingga 510 juta standar kaki kubik gas per hari (MMscfd) dari lapangan di Selat Makassar, lepas pantai Kalimantan Timur tersebut. Gas yang diproduksi kemudian akan diproses melalui fasilitas Floating Production Unit (FPU) Jangkrik dan dialirkan ke Bontang.
Turut hadir dalam kickoff meeting, Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, S.T., M.Sc., Eng. Ph.D., menjelaskan bahwa keterlibatan ITS memastikan peningkatan kapabilitas teknologi nasional dalam proyek tersebut, terutama dalam hal teknologi laut dalam yang berpihak pada produk lokal. Kolaborasi dengan perguruan tinggi nasional juga menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri.
“Tinjauan teknis FEED ini direncanakan akan selesai dalam waktu dua bulan. Dengan bimbingan langsung dari ENI, mahasiswa dan dosen yang terlibat diharapkan bisa menyerap wawasan teknis dengan standar internasional. Ini penting untuk membangun generasi ahli yang kompeten dan siap bersaing di industri migas global,” jelas Koordinator Tim Ahli ITS, Prof. Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc.
Kolaborasi pencanangan teknologi laut dalam tersebut tidak hanya sebagai dukungan teknis, tapi juga untuk memperkuat ekosistem teknologi nasional. SKK Migas sepakat momentum kerja sama ini nantinya dapat menciptakan multiplier effect, baik itu dalam pengembangan SDM maupun penerapan teknologi maju.
Kemitraan yang erat dalam proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi antar institusi yang produktif. Lebih jauh lagi, proyek ini ditargetkan untuk mewujudkan kemandirian energi nasional, memperkuat posisi kompetitif Indonesia dalam industri minyak dan gas bumi global, mengakselerasi pengembangan sumber daya manusia lokal, serta mendukung pemenuhan kebutuhan energi secara berkelanjutan. (cin)