Plt Bupati Gresik Terima CSR Biopori, Sebut Solusi Atasi Sampah Organik

JATIMPEDIA, Gresik – Salah satu upaya untuk mengurangi resiko banjir adalah dengan meningkatkan daya resap tanah terhadap air. Selain berfungsi sebagai resapan air, lubang biopori juga dapat dimanfaatkan untuk penanganan limbah organik, peningkatan kesehatan tanah, serta mengatasi banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.

Hali ini disampaikan Plt Bupati Gresik Dr. Hj. Aminatun Habibah saat serah terima Corporate Social Responsibility (CSR) Biopori oleh PT Matahari Putra Makmur. Sekaligus launching program Randuboto Gersik “Resik Tur Seger” di Dusun Ujung Timur Desa Randuboto Kecamatan Sidayu, Jum’at (8/11/2024).

“Program CSR ini, merupakan bentuk komitmen tanggung jawab perusahaan dibidang lingkungan. Serta sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Bu Min tersebut.

Menurut Bu Min, keberhasilan kegiatan ini tidak diukur dari seberapa banyak lubang yang dibuat. Namun dari seberapa besar manfaat yang ditimbulkan dari pembuatan lubang biopori. Dalam hal ini seberapa banyak sampah organik yang dapat kelola untuk kemudian dihasilkan menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk peningkatan mutu tanah.

Baca Juga  Pimpinan DPRD Gresik Masa Jabatan 2024-2029 Resmi Digedok

“Keberhasilan gerakan ini tidak diukur dari banyaknya lubang biopori yang dibuat, melainkan seberapa besar manfaat yang ditimbulkan dari adanya lubang biopori tersebut,” tegasnya.

Pihaknya menambahkan, ini salah satu cara kita dalam melestarikan lingkungan dari kerusakan, karena kita sudah mendapat amanah untuk menjaga bumi. Kamu sudah meminta seluruh desa untuk membuat biopori untuk mencegah banjir, abrasi dan pencemaran lingkungan akibat sampah.

“Dengan adanya Biopori air akan menjadi lebih bersih karena ada fresh water. Kami mengapresiasi program ini, mudah mudahan di suport oleh semua pihak demi kesejahteraan masyarakat Desa Randuboto. Selain itu, harus menjadi contoh desa lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Gresik,”pungkasnya.

Baca Juga  Kementan dan BUMN Bahas Wujudkan Swasembada Pangan

Sementara, Kepala Desa Randuboto Andi Sulandra mengatakan, permasalahan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama. Salah satu solusinya dengan membuat lubang Biopori Organik. Bagaimana sampah busuk tidak mencemari lingkungan maka Pemerintah Desa (Pemdes) Randuboto membuat Biopori organik. organik resapan 1 meter dan biopori plong.

“Program ini akhirnya kita Perdeskan untuk memberikan penguatan kepada warga. Maka warga yang belum membuat biopori organik Pemdes tidak akan menerima pelayanan namun akan kita buatkan surat pengantar ke Kantor Kecamatan Sidayu,” ucapnya.

Mudah mudahan kerjasama ini terus berlanjut demi menciptakan lingkungan yang sehat. Dengan begini, lubang biopori dapat berperan dalam upaya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang overload.

Baca Juga  Gubernur Jatim Tawarkan Banyuwangi Jadi Food Estate Manggis

“Bukan hanya itu, langkah ini juga dapat membuat masyarakat terbiasa dalam memilah sampah antara organik dan anorganik,”tandasnya.

Pada kesempatan, Direktur PT Matahari Putra Makmur, Dias Amelia menambahkan, pihaknya adalah perusahaan dalam negeri berkomitmen untuk mengaliri Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu pihaknya tergerak adanya program sejuta biopori yang ada di Desa Randuboto.

“Dengan dukungan program ini, merupakan wujud kepedulian kami, mudah-mudahan bisa diterima dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat Desa Randuboto,” singkatnya.

Usai sambutan kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon dan penancapan secara simbolis pipa biopori organik di Masjid Baiturrohman dusun sebrang timur Desa Randuboto oleh Plt Bupati Gresik. Kegiatan ini turut dihadiri Forkopimcam Sidayu, Pemdes dan BPD Desa Randuboto, jajaran PT Matahari Putra Makmur dan perwakilan Bank BRi Unit Sidayu.(ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *