Pemerintah Tambah Kuota Impor Beras 1 Juta Ton
JATIMPEDIA, Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk menambah kuota impor beras sebesar 1 juta ton guna mengantisipasi defisit cadangan beras pemeritah (CBP) di akhir tahun 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan, pengadaan 1 juta ton beras impor telah mempertimbangkan neraca produksi dan perkiraan cadangan beras yang harus dimiliki hingga Februari 2025. “Itu memang ada tambahan 1 juta ton. 1 juta ton itu tentunya melihat neraca dari produksi, kemudian berapa cadangan yang harus kita miliki supaya kita bisa melewati bulan Februari,” tutur Arief di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Upaya memperkuat CBP mutlak dilakukan mengingat periode Desember-Maret, produksi beras umumnya lebih rendah dari kebutuhan nasional. “Kalau Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi dalam negeri tetap kurang setelah segala upaya pemerintah, kita harus ada cadangan beras,” kata Arief.
BPS mendata, volume produksi beras secara agregat pada 2024 turun 2,44% atau 760 ribu ton secara tahunan menjadi 30,34 juta ton.
Pada saat yang sama, volume konsumsi naik 1,01% secara tahunan menjadi 30,92 juta ton. Neraca produksi beras sepanjang tahun ini diperkirakan bakal minus hingga 590.000 ton. Angka tersebut lebih rendah 222,92% dari realisasi neraca produksi pada 2023 sebanyak 480.000 ton.
Data BPS memperkirakan tren produksi beras setiap Januari-Februari lebih rendah dari konsumsi beras bulanan nasional sekitar 2,5 juta. Neraca produksi beras Januari-Februari 2023 tercatat defisit hampir 900.000 ton.
Bapanas memaparkan, total beras impor yang tiba di dalam negeri mencapai 2,93 juta ton hingga 25 September 2025. Adapun volume beras impor yang dijadwalkan pada September-Desember 2024 mencapai 1,55 juta ton.
Dengan demikian, pemerintah berencana mendatangkan 4,49 juta ton beras dari luar negeri pada tahun ini, lebih besar hampir 25% dari kuota awal 3,6 juta ton.
Namun, Arief menyampaikan ketersediaan beras di dalam negeri akan diutamakan berasal dari dalam negeri. “Ini saya mau rapat dengan Kementerian Pertanian dan BUMN di bidang pangan supaya kolaborasi produksi pangan terintegrasi,” ujarnya.
Hingga 18 Oktober 2024, Perum BULOG mendata total stok beras yang ada di gudang mencapai 1,48 jut ton. Stok CBP mencapai 1,21 juta ton, sementara stok beras komersial BULOG sebesar 268.812 ton.
BULOG memperkirakan stok pada akhir tahun ini hanya mencapai 1,5 juta ton akibat penyaluran bantuan pangan.BULOG berharap pemerintah mempercepat penugasan impor beras tahun depan. (raf)