Emak-emak Kampung Hidroponik Medokan Ayu Olah Sampah Jadi Batik Ecoprint

JATIMPEDIA, Surabaya -Puluhan emak-emak dari Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya diajari cara menyulap sampah daun menjadi batik ecoprint siap jual oleh Yayuk Eko Agustin.

“Silahkan daun apa saja bisa dipakai, asalkan jangan dalam kondisi kering. Jadi disimpan agak basah di kylkas agar menghasilkan cairan yang nantinya teksturnya bisa dipakai batik,” kata pengusaha ecoprint berlabel Namira ini, Minggu (27/10/2024).

Daun jati merah, daun kenikir, daun pohon lanang, daun mangga, dan masih banyak lagi. Pewarna batiknya juga menggunakan bahan alam seperti serpihan kayu secang, delima, gambir, tegeran, kayu manis, tingi, kulit buat jalawe.

Program pelatihan ini merupakan kelanjutan atau pertemuan ke-5 dari Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi (KASB) di Surabaya. “Semua bahan menggunakan bahan alami dan sampahnya pun dikelola menjadi kompos. Jadi pembuatan batik ecoprint ini ramah lingkungan, bisa dipraktekkan sendiri oleh ibu-ibu di rumah,” kata Yayuk, yang juga pensiunan ASN Pemerintah Kota Surabaya ini.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Bakal Tambah Koleksi Ekosistem Mangrove

Menurut Renni, koordinator Kampung Hidroponik Medokan Ayu, pengembangan kegiatan yang bekerja sama dengan Alfamart ini tak hanya berfokus pada hidroponik saja. “Lebih ke pelestarian lingkungan juga,” imbuhnya.

Corporate Communication Alfamart, Ame Dwi Pramesti, mengatakan pertemuan kali ini adalah adalah bulan ke-5 KASB bekerja sama Kampung Hidroponik Medokan Ayu Surabaya.

“Kalau pertemuan bulan ke-1, 2, 3, dan 4 kita lebih fokus pada pengembangan teknik tanam hidroponik, pemilahan sampah organik anorganik, pembuatan ecobrick dari sampah botol plastik. Alfamart juga membagikan bak sampah khusus yang didesain untuk sampah botol plastik,” ujarnya.(ind)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *